PLTGU Muara Tawar berkapasitas terpasang mencapai 2.700 megawatt (MW), PLTGU Muara Tawar menjadi salah satu tulang punggung pasokan listrik nasional. PLTGU ini juga dilengkapi dengan fasilitas Compressed Natural Gas (CNG) Plant yang mendukung pemulihan sistem kelistrikan Jamali ketika terjadi gangguan atau blackout. (foto/ist)

Jakarta (pawartajatim.com) – Perusahaan Listrik Negara/PLN Nusantara Power/NP menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Tawar 650 Megawatt (MW). Dengan tambahan itu, menjadikannya salah satu pembangkit listrik terbesar di Indonesia dengan total kapasitas 2.700 MW.

Peresmian ini dilakukan Presiden Prabowo Subianto Senin (20/1). Ia menegaskan peran penting sektor ketenagalistrikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. PLTGU Muara Tawar berfungsi sebagai pembangkit peaker, yang dioperasikan saat permintaan listrik melonjak, terutama pada beban puncak.

Dengan teknologi turbin gas berrespons cepat, pembangkit ini mampu segera aktif ketika sistem kelistrikan membutuhkan tambahan daya, sehingga memastikan stabilitas pasokan listrik di wilayah Jabodetabek.

Selain itu, fasilitas Compressed Natural Gas (CNG) Plant yang dimilikinya menjadi garda terdepan pemulihan sistem kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) saat terjadi gangguan atau blackout. Presiden Prabowo, menekankan bahwa Indonesia memiliki sumber daya energi yang melimpah dan harus dimanfaatkan untuk mencapai kemandirian energi.

“Kita harus memastikan kekayaan energi ini digunakan untuk kepentingan nasional, tanpa bergantung pada negara lain,” ujar Prabowo. Senada dengan presiden, Direktur Utama/Dirut PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan, komitmen PLN dalam mendukung transisi energi berkelanjutan.

“Energi bersih bukan hanya soal lingkungan, tapi juga pembangunan berkelanjutan yang mendukung pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen,” kata Darmawan. PLTGU Muara Tawar memiliki peran strategis dalam memastikan pasokan listrik untuk area VVIP seperti Istana Presiden, DPR/MPR, serta kementerian di Jakarta.

Sementara itu, Direktur Utama/Dirut PLN NP, Ruly Firmansyah, menegaskan pembangkit ini tidak hanya meningkatkan keandalan listrik, tetapi juga mengurangi emisi karbon hingga 417.195 ton CO₂ per tahun.

“Kami berkomitmen menjaga pasokan listrik yang stabil untuk DKI Jakarta dan area strategis lainnya. Proyek ini juga menyerap lebih dari 1.140 tenaga kerja lokal, dengan TKDN mencapai 34,76 persen,” ujar Ruly.

Dengan peningkatan kapasitas ini, PLTGU Muara Tawar semakin kokoh sebagai tulang punggung kelistrikan nasional, mendukung pertumbuhan industri dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. (ony)