Surabaya, (pawartajatim.com) – Hari Disabilitas Internasional diperingati setiap 3 Desember sejak dideklarasikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 1992. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman publik mengenai isu-isu disabilitas, mendorong penghormatan terhadap martabat para penyandang disabilitas, serta memperkuat komitmen global terhadap pembangunan yang inklusif dan setara.
Sebagai wujud nyata dukungan untuk menciptakan ruang apresiasi inklusif yang memamerkan puluhan karya lukisan dan kerajinan tangan dari penyandang disabilitas dibawah naungan UPTD Kampung Anak Negeri dan Komunitas Disabilitas Berkarya.
Dafam Pacific Caesar Surabaya menghadirkan sebuah pameran seni bertajuk “Duniaku Seru #SetaraBerkarya.” Melalui pameran “Duniaku Seru #SetaraBerkarya”, Dafam Pacific Caesar Surabaya menegaskan bahwa setiap individu memiliki ruang untuk berkarya dan dihargai, tanpa terkecuali.
Acara pembukaan pameran diselenggarakan Rabu (3/12) pukul 15.00 – 16.00 WIB. Pembukaan pameran ini menampilkan Tata dan Neneng, dua orang anak difabel dibawah asuhan UPTD Kampung Anak Negeri, yang mempertunjukkan kemampuan luar biasa dalam seni lukis, sebagai pembuktian kesetaraan dalam berkarya.
Pameran lukisan dan kerajinan tangan ini menampilkan beberapa karya lukisan penuh warna dan ekspresi yang merupakan hasil kreativitas anak-anak disabilitas dari kedua komunitas tersebut. Pameran ini diadakan di area lobby Dafam Pacific Caesar Surabaya mulai 3 Desember 2025 hingga 3 Januari 2026.
Tidak berhenti di pameran lukisan dan kerajinan tangan, sebagai rangkaian acara, Dafam Pacific Caesar Surabaya, Disabilitas Berkarya dan UPTD Kampung Anak Negeri juga mengadakan pembukaan lomba fotografi untuk penyandang difabel, yang diadakan di Pacific Sky Hall, Dafam Pacific Caesar Surabaya, pada Minggu (14/12) pukul 15.00 WIB.
Sedangkan lomba fotografi diadakan secara daring, melalui website melihatbersama.com. Merayakan Keberagaman Talenta. Acara ini menampilkan karya-karya autentik berupa lukisan dan kerajinan tangan yang merupakan bentuk ekspresi, kreativitas, dan perjalanan personal para seniman muda difabel.
Setiap karya menyimpan cerita, keberanian, dan semangat untuk terus berkembang. Pameran ini tidak hanya bertujuan memperlihatkan kemampuan mereka, tetapi juga membuka ruang bagi publik untuk berinteraksi, mengapresiasi, serta menjalin keterhubungan yang lebih empatik dengan komunitas difabel.
General Manager Dafam Pacific Caesar Surabaya, Hogi Budiarto, menyampaikan, pihaknya percaya setiap anak memiliki dunia yang seru dan penuh potensi. Melalui pameran ini, kami ingin membuka ruang yang setara agar mereka dapat menunjukkan karya terbaiknya dan mendapatkan apresiasi yang layak.
Semoga langkah kecil ini menjadi bagian dari gerakan besar untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif. Sedangkan, Sales & Marketing Manager Dafam Pacific Caesar Surabaya, Edy Santoso menambahkan, pameran ini adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik tidak pernah membatasi kreativitas.
Anak-anak melukiskan dunia mereka yang seru, penuh harapan, dan warna. Kami berharap pameran ini membuka mata hati publik bahwa yang dibutuhkan para sahabat difabel adalah kesempatan dan ruang yang setara, bukan rasa kasihan. (nanang)











