Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Menjadi pembawa Bendera Pusaka di Istana Negara memiliki pengalaman tersendiri bagi Paskibraka asal Banyuwangi, Ayumi Putri Sasaki (17). Meski sempat grogi, siswa kelas 11 SMA Negeri Taruna Bhyangkara, Banyuwangi ini sukses melaksanakan tugasnya.

Kaget bercampur haru, itu yang dirasakan Ayumi, pada 17 Agustus pagi. Sebuah pengumuman menyebut namanya. Dia didaulat membawa baki bendera pada upacara Penurunan Bendera Pusaka di Istana Negara.

Tugas ini adalah yang paling diburu oleh anggota Paskibraka. “Pengumumannya memang mendadak, pukul 07.00 WIB diumumkan menjelang upacara. Sempat kaget dan nangis karena terharu,” kisah Ayumi, di rumahnya Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi, Selasa (30/8/2022) siang.

Sebelum terpilih menjadi pembawa bendera, Ayumi, menjalani proses latihan yang panjang. Mulai 15 Juli hingga 15 Agustus. Terakhir, geladi resik di Istana Negara selama dua hari sebelum upacara 17 Agustus 2022.

Selama latihan, seluruh personel Paskibraka dilarang memegang ponsel. Ayumi, tak menyangka akan didapuk sebagai pembawa bendera. Sebab, seluruh Paskibraka putri wajib mengikuti latihan membawa baki bendera.

Sehingga, tidak ada yang merasa spesial. Kejutan datang ketika pihak Istana memberikan pengumuman. Ayumi, terpilih sebagai pembawa bendera pada group Pancasila Sakti, bertugas pada upacara penurunan bendera di sore hari.

Membawa bendera ini adalah impian 34 Paskibraka.  “Sebenarnya, bertugas pagi dan sore sama saja. Sama-sama turun naik tangga,” jelas pemilik tinggi badan 168 cm tersebut. Sukses menjadi pembawa bendera menambah semangat Ayumi, terus berkarir.

Pasca-bertugas, dara kelahiran 3 Agustus 2005 ini berkesempatan bertemu sejumlah tokoh Nasional. Mulai Presiden Jokowi, Panglima TNI hingga Kapolri. Kini, Ayumi harus bersiap kembali masuk asrama sekolah.

Fokus mengejar cita-cita menjadi Taruni Akademi Kepolisian (Akpol). Dia pun sempat menyampaikan mimpinya ketika bertemu Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit. ”Katanya harus jaga kesehatan dan terus belajar,” ujarnya menirukan Kapolri.

Keluarga juga mendukung cita-cita Ayumi, menjadi perwira polisi. Apalagi, profesi ini menjadi cita-cita Ayumi, sejak kecil. “Terima kasih doa seluruh warga Banyuwangi. Kami akan terus mendukung cita-cita Ayumi, bisa masuk Akpol,” tegas Agusnita Fitriyani, ibunda Ayumi. (udi)