Labuanbajo, (pawartajatim.com) – Aktivitas pariwisata Labuanbajo kembali menggeliat setelah pemerintah secara resmi, membuka kembali penerbangan ke Labuan Bajo Kamis (14/10). Aktivitas kepariwisataan tersebut nampak di berbagai aspek.
seperti aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Komodo, Pelabuhan Laut, Cafe, restoran, hotel dan transportasi laut dan darat. Marten, salah seorang karyawan yang bergerak di sektor pariwisata di Labuanbajo kepada pawartajatim.com, mengatakan, aktivitas di Bandara Komodo sudah mulai ramai kembali.
“Hari ini saya lihat ada beberapa pesawat turun-naik di Bandara seperti pesawat Garuda, Batik Air dan Lion Air,” ujar Marten. Ditambahkannya, penumpang yang datang memang lebih banyak warga lokal sedangkan turis asing masih belum banyak yang datang.
Ia menjelaskan, pada hari-hari terakhir ini, Labuan Bajo memang ramai sekali dan hampir seluruh hotel full booking. Hal ini terjadi karena ada rapat para komisaris dan direksi BUMN. Ditambah lagi, Kamis (14/10) Presiden Joko Widodo, mengadakan kunjungan kerja sehari ke Labuanbajo.
Sementara itu, Ande Kefi, pejabat dari Taman Nasional Komodo ketika dihubungi terpisah membenarkan kalau Labuan Bajo mulai dibuka kembali sejak ditutup selama pandemi covid-19. “Kami senang sekali dengan dibukanya kembali Labuan Bajo semoga kondisinya bisa normal lagi seperti semula sehingga kegiatan pariwisata bisa berjalan normal lagi dan kehidupan ekonomi di Labuanbajo bisa tumbuh lagi,” ujarnya.
Menurut Marten, jumlah hotel di Labuanbajo saat ini terus bertambah banyak. Jika dihitung mulai dari hotel melati sampai hotel bintang lima, jumlahnya , mencapai 500 unit. Hotel bintang yang ada di Labuan Bajo saat ini antara lain Hotel Ayana (bintang 5), Jayakarta (bintang 5), Bintang Flores (bintang 3, Laprima (bintang 3) dan berbagai hotel lainnya.
Marten juga berharap dengan dibukanya kembali Labuan Bajo, semoga berbagai cafe yang selama ini tutup bisa dibuka kembali dan kembali ramai seperti biasanya. Cafe-cafe yang terkenal di Labuanbajo antara lain Paradise, Angin Laut, Eko Tri, Local Collection, Laticile dan sebagainya.
Marten juga berharap kunjungan atau wisata laut bisa kembali ramai. Seperti ke Pulau Komodo, Pulau Padar. Begitu juga Ping Beach sebagai lokasi snorkle, Mantap Point sebagai lokasi diving dan Ketawa Besar juga sebagai lokasi diving dan Giri Lawa, Christo Rock dan lokasi lainnya.
Stop Bangun Hotel
Sementara itu, Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) , Shana Fatina di Jakarta mengatakan, pihaknya akan menutup pembanguna hotel pada Oktober 2022 mendatang di Labuan Bajo.
Dijelaskannya, adapun jenis pembangunan hotel yang akan ditutup yakni hotel bintang empat dan hotel bintang lima.
Menurut Shana, rencana penutupan izin bangun hotel tersebut merupakan upaya mendukung KTT G20 di Labuan Bajo. Selain itu, izin pembangunan hotel berbintang di kawasan Labuan Bajo akan dimoratorium hingga tahun 2030.
“Izin pembangunan perhotelan di Labuan Bajo per Oktober 2022 akan ditutup dan ini khusus hotel bintang empat ke atas,” kata Direktur Utama/Dirut Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Senin, (12/10).
Ia menjelaskan, rencana ini diputuskan dalam rangka mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Labuan Bajo, sendiri akan menjadi lokasi acara utara dan acara sampingan dalam menyambut KTT G20.
Mengingat KTT G20 ini dihadiri banyak negara, kata Shana, Pariwisata Labuan Bajo perlu ditata lebih baik lagi. Salah satunya, pembangunan pariwisata yang sehat dengan iklim serta lingkungan yang sehat.
Adapun izin bangun hotel bintang ke bawah, kata Shana, tetap akan diberi izin sesuai dengan ketentuan yang ada. Menurutnya, Pemprov NTT dan Pemkab Manggarai Barat dan Badan Otorita telah menyepakati hal tersebut.
Dalam pelaksanaannya, pembangunan hotel bintang tiga ke bawah, akan dikelola oleh pengusaha lokal. Dengan demikian, ekonomi pembangunan tetap berjalan dan pariwisata yang sehat tetap terjaga dengan baik. (yosef sintar)











