Mojokerto, (pawartajatim.com) – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Mojokerto yakni BPR Majatama Perseroda dan Perumdam Mojopahit Mojokerto bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menggelar vaksinasi massal dosis satu terbuka untuk masyarakat umum. Kegiatan dijadwalkan berlangsung 4-5 Oktober di GOR Gajah Mada Mojosari, dengan kuota vaksin sebanyak 10.000.
Hari pertama pelaksanaan vaksin bertajuk “BUMD Melawan Covid dengan Vaksinasi Massal dan Program Pemulihan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Mojokerto” dipantau langsung Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto Bupati Ikfina Fahmawati, Senin (4/10) pagi.
Bupati pada acara ini menyerukan, agar warga Kabupaten Mojokerto segera melakukan vaksinasi jika belum. Seruan tersebut merupakan arahan tegas, untuk menggerakkan seluruh warga Kabupaten Mojokerto bekerjasama keluar dari status PPKM level 3 saat ini.
Hal tersebut mengingat perekonomian masyarakat khususnya sektor pariwisata, tidak bisa beroperasi jika level masih di angka 3. Status harus diturunkan minimal level 2. Untuk mencapai itu, Pemerintah memberi target vaksin harus tercapai minimal 50 persen dan 40 persen khusus untuk lansia.
Meski kasus covid kita sudah melandai, tapi vaksinasi harus terus dikejar sesuai target pemerintah. Syarat PPKM level 3 bisa jadi 2, apabila vaksinasi umum sudah bisa 50 persen untuk dosis pertama, dan 40 persen dosis pertama khusus lansia.
Pemkab Mojokerto saat ini vaksinasimya masih sekitar 58 persen. Sedangkan untuk lansia, kita masih harus berjuang agar bisa memenuhi target 40 persen. OJK sudah memberi kita bantuan 10.000 vaksin, jadi jangan sampai dilewatkan. Vaksinasi ini juga akan sangat berpengaruh terhadap roda perekonomian masyarakat.
‘’Jika masyarakat sudah tervaksin semua, level PPKM turun, ekonomi lancar,” pesan bupati. Tri Hardianto Dirut BPR Majatama dalam sambutan mengatakan, BUMD Kabupaten Mojokerto dalam masa pandemi Covid-19 terus berusaha meringakan beban warga masyarakat yang terdampak pandemi.
Salah satu yang dilakukan, adalah memberi bantuan kredit modal usaha dengan bunga ringan kepada UMKM di bidang perikanan. Program ini merupakan kerjasama antara BPR Majatama dengan Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto.
“Kami memberi kredit murah kepada UMKM di sektor perikanan, yang bekerjasama dengan Dispari. Rekan kami di BUMD Perumdam Mojopahit Mojokerto, juga membuat program pembebasan biaya angsuran PDAM, biaya pemasangan dsb. Ini adalah salah satu usaha kami dalam percepatan pemulihan ekonomi. BPR Majatama dengan dana sendiri, memberi kredit bunga murah dengan proses cepat menyesuaikan kondisi UMKM terdampak pandemi. Kami menyiapkan dana sekitar Rp 3 miliar untuk kredit ringan ini. Dari total itu, sekarang berjalan di atas Rp 1 miliar untuk 15 debitur. Kami ingin ini bisa diperluas cakupannya,” jabar Tri.
Armen Deputi Direktur Pengawasan OJK Kantor Regional IV Jawa Timur, selanjutnya dalam sambutannya juga mendorong BPR Majatama untuk terus inovatif dalam program-program yang pro masyarakat.
“Saya harap BPR Majatama harus lebih kreatif dan inovatif mencari terobosan mendorong perekenomian daerah. Di industri perbankan, kita terus bersaing. Selain pelayanan, tentu yang dicari masyarakat adalah kemudahan produk. Saya harap direksi BPR Majatama bisa berpikir out of the box. Lakukan mapping pasar, lihat kekuatan kita, dan atur strategi,” pesan Armen. (bw)