Banyuwangi,(pawartajatim.com)– Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memberikan harapan besar bagi jajaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi yang baru. Salah satunya, lembaga ini diharapkan ikut memperkuat keberagaman di Bumi Blambangan.
Menurut Bupati, Banyuwangi memiliki beragam budaya dan agama. Hal ini menjadikan Banyuwangi berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Keberagaman ini juga menjadi potensi yang membanggakan. “ Kami berharap MUI memperluas perannya. Bukan hanya berdakwah, namun juga menjaga keberagaman dan merangkul semua pihak,” kata Bupati Ipuk di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, Rabu (7/8/2024).
Pihaknya juga berharap peran strategis MUI perlu lebih adaptif dengan kemajuan zaman. Dan, kebutuhan generasi muda saa ini. Menyambut bonus demografi yang akan didominasi anak muda, MUI bisa memberikan bimbingan agama yang memadai. “Kami mengajak MUI untuk menjadi mitra dalam menyiarkan nilai-nilai ke-Islaman kepada anak muda. Banyak tantangan terkait pembentukan karakter generasi Z ini,” jelas Ipuk.
Senada diungkapkan Ketua Umum MUI Jawa Timur, KH. Hasan Mutawakil Alallah. Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo itu menegaskan peran MUI yang berdiri sejak decade 70-an itu. “MUI merupakan khadimul ummah shadiqul hukumah atau pelayan umat dan mitra pemerintah. Masyarakat Banyuwangi tentu akan menanti peran MUI ke depan,” ujarnya.
Ketua Umum MUI Kabupaten Banyuwangi, KH. Muhaimin Asmuni memastikan organisasinya tidak akan sungkan membuka kemitraan seluas-luasnya. Khususnya, dengan Pemkab Banyuwangi. “Kami berorientasi pada penguatan keagamaan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan dua hal ini, kami siap bersinergi dengan pihak-pihak yang memiliki visi misi yang sama. Seperti halnya pemerintah,” tegasnya. (udi)
