Surabaya, (pawartajatim.com) – Pelatihan membatik shibori bagi guru sekolah luar biasa di Surabaya di gelar dengan menerapkan protokol Kesehatan/Prokes secara ketat. Dengan kegiatan ini diharapkan para guru sekolah luar biasa/SLB ini dapat mengajarkannya langsung kepada muridnya yang merupakan penyandang disablitas untuk dapat bangkit dari pandemi dengan karya batik.
Dengan menerapkan prokes ketat seperti memakai masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah acara serta menjaga jarak antar peserta. Pelatihan membatik shibori bagi guru SLB di Surabaya digelar.
Hal ini dilakukan lantaran pelatihan di gelar di saat kondisi pandemi covid-19 yang mengharuskan tiap orang untuk mematuhi prokes. Meskipun peserta saling menjaga jarak satu sama lain namun mereka tetap semangat mengikuti pelatihan membatik ini.
‘’Dengan kegiatan ini diharapkan para guru SLB ini dapat mengajarkannya langsung kepada muridnya yang merupakan penyandang disablitas untuk dapat bangkit dari pandemi dengan karya batik,’’ kata Ketua Kelompok Kerja Guru Pendidikan Khusus dan Layanana Khusus Surabaya, Titis Kalis Wiyarti, di Surabaya Jumat (17/12).
Pihaknya, kata dia, sebagai penggagas kegiatan jauh-jauh hari telah menyiapkan pelatihan ini sesuai dengan prokes yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Bahkan telah berkordinasi dengan tim satgas covid-19 untuk mengawasi kepatuhan peserta dalam menjalankan protokol kesehatan di saat jalannya kegiatan.
Sementara, Maria, salah satu peserta pelatihan membatik yang juga seorang guru SLB mengapresiasi dengan adanya kegiatan bernilai positif ini. Bahkan dirinya telah mempersiapkan diri dalam mengikuti pelatihan ini dengan perlengkapan sterilisasi, seperti membawa handsanitizer dan masker cadangan lantaran kegiatan pelatihan membatik digelar di saat kondisi pandemi covid-19. (ad)