Gresik, (pawartajatim.com) – Untuk memastikan suplai, Forkopimda Jatim meninjau pabrik minyak goreng. Salah satu pabrik minyak goreng di Gresik, PT Wilmar Nabati Indonesia menjadi tujuan peninjauan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, didampingi Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurcahyanto meninjau pabrik minyak yang berlokasi di Kebomas itu.
Turut pula mendampingi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan jajaran Muspida Kabupaten Gresik. Kunjungan ke pabrik tersebut guna memastikan produksi minyak goreng dan menepis isu kelangkaan minyak goreng.
Rombongan meninjau dan melihat langsung produksi minyak goreng. Khofifah mengaku juga telah mengecek di pasar retail modern Asosisasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), minyak goreng relatif tersedia, namun tidak sampai dua jam habis. Sore datang lagi dan seterusnya.
Kemudian berdasarkan hasil sidak pasar di berbagai kota, belakangan ternyata ada retail modern yang tidak mendapat suplai minyak goreng selama satu minggu. Kondisi seperti ini terjadi di Kota Pasuruan.
“Kami bersama Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jawa Timur ingin memastikan di tingkat produsen ternyata suplai berjalan seperti sediakala. Misalnya pasar retail modern ada kelangkaan, ada rantai pasok yang missing link. Missing link ini ada di titik mana misalnya.
Di distributor atau di mana. Kita semua punya kewajiban mengawal kebijakan Presiden ingin penguatan daya beli masyarakat dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000/liter untuk minyak goreng premium, kemudian Rp 13.500 per liter kemasan sederhana dan Rp 11.500 per liter kemasan curah,” beber Khofifah.
Diharapkan seluruh proses rantai pasok minyak goreng sampai di tingkat konsumen sesuai HET yang ditentukan Kementerian Perdagangan.
“Kita berharap rantai pasok betul-betul bisa berjalan sesuai kebutuhan masyarakat Jawa Timur. Selama ini 59.000 ton per bulan kebutuhan Jawa Timur terpasok cukup. Kita berharap pasokan itu akan kembali terpenuhi dengan HET ditentukan pemerintah,” terangnya.
Di tempat berbeda, Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik berharap agar kondisi ini segera berangsur pulih. Dirinya berharap suplai minyak goreng di pasaran dapat berjalan lancar sehingga masyarakat tidak merasa was-was.
“Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak usah was-was. InshaAllah kondisi seperti ini dapat segera teratasi,” pungkas Bupati milenial tersebut. (dra)











