Surabaya, (pawartajatim.com) – Aktifitas panen eco enzyme di sekolah. Suasana di SDN Kebonsari 1 Surabaya pada Rabu (13/09/ 2023) tampak ramai sekali, pasalnya di tempat tersebut, dilakukan kegiatan panen eco enzyme sebanyak 250 liter. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari workshop pembuatan Eco Enzyme yang telah dilakukan tiga bulan lalu bersama warga sekolah.
Eco enzyme merupakan cairan alami multifungsi hasil fermentasi dari bahan organik seperti sayur dan kulit buah dengan molase atau gula merah dan dicampur dengan air. Meskipun sederhana dalam komposisinya, cairan ini memiliki potensi besar dalam mengurai sampah organik, mengendalikan bau tidak sedap, dan membantu meningkatkan kualitas tanah.
Tujuan kegiatan ini, selain untuk melihat hasil yang telah ditunggu selama tiga bulan tersebut, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan penyuluhan dalam workshop mengenai cara membuat, mengolah, dan cara memanfaatkan Eco Enzyme kepada siswa – siswi SDN Kebonsari 1 Surabaya.
Acara workshop ini merupakan bagian dari upaya pengabdian Mayfrina selaku Finalis Putri Lingkungan Hidup pada masyarakat untuk mengkampanyekan penggunaan Eco Enzyme. “Saya berharap teman-teman, guru, dan warga sekolah dapat memanfaatkan limbah organik di rumah untuk dijadikan Eco Enzyme dan dapat mengolahnya sendiri sehingga hasil olahannya dapat dimanfaatkan di kehidupan sehari-hari,” kata Mayfrina, kepada pawartajatim.com di Surabaya Selasa (19/9).

Para siswa – siswi yang hadir dalam kegiatan tersebut sangat antusias dalam mempelajari cara menciptakan Eco Enzyme di rumah mereka sendiri. Mayfrina yang telah berpengalaman dalam kegiatan tersebut memberikan panduan mengenai langkah demi langkah proses pembuatan dan penggunaan Eco Enzyme, serta cara mengintegrasikannya dalam pengelolaan sampah sehari-hari. Tak berhenti disitu pula, Mayfrina juga mengajarkan kepada peserta yang hadir untuk membuat Eco Wash.
Eco wash sendiri merupakan hasil olahan dari Eco Enzyme yang berbentuk seperti sabun cuci tangan, sabun mandi, dan juga berbagai produk lainnya. setiap peserta yang hadir mendapatkan paket produk yang berisi Eco Enzyme murni dan eco wash.
“Saya senang bisa mengikuti workshop yang diberikan oleh kak Mayfrina, karena saya jadi tau cara membuat Eco Enzyme, cara memanennya, bisa digunakan untuk apa saja. Tadi juga ditunjukkan cara membuat sabun, dan saya mendapatkan kedua produknya” testimoni salah satu peserta workshop.
Acara serupa juga akan diselenggarakan di sekolah adopsi Mayfrina yakni di SDN Ketintang IV Surabaya, acara tersebut akan diselenggarakan pada hari Kamis (21/09/2023), ada beragam kegiatan dari workshop membuat Eco Enzyme, panen Eco Enzyme, mengolah Eco Enzyme menjadi sabun, dan sosialisasi mengenai manfaat dari produk olahan Eco Enzyme.
Untuk mengembangkan proyeknya, Mayfrina juga memiliki proyek yang bernama ma-n-cing yaitu maggot dan cacing. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi dengan koloni magot Surabaya dan Pusat Daur Ulang (PDU) Jambangan.
Saat ini inovasi tersebut telah menghasilkan 60 kg maggot dan 10,25 kg cacing. Nantinya, maggot dan cacing ini akan dipergunakan sebagai eksperimen untuk keperluan proyek yang mendukung lingkungan hidup kedepannya.
Acara yang digagas oleh Mayfrina, finalis putri lingkungan hidup 2023 ini banyak mendapat respon positif dari sesama siswa dan menuai pujian dari guru, (nanang)











