Surabaya, (pawartajatim.com) – Pameran Indonesia Food Exhibition yang saat ini sedang berlangsung di Grand City Convex Surabaya mulai 9 – 12 Juni, dimanfaatkan perusahaan peserta untuk promosi. Disamping itu, juga untuk memperbesar jumlah customer di kalangan hotel, restaurant dan café (Horeca).

Penegasan itu dikemukakan Marketing Asst Manager Eden Farm, Yolinsia, didampingi Corporate Communication/Corcom Officer, Nadia Khairunnisa, disela pameran Indonesia Food Exhibition di Surabaya Kamis (9/6).

‘’Fokus kita Pulau Jawa. Saat ini ada 50.000 lebih customer Horeca,’’ kata Yolinsia. Eden Farm, merupakan startup yang bergerak dibidang rantai pasok pangan dan mendukung pergerakan roda ekonomi khususnya dibidang food & beverage (F&B).

Marketing Asst Manager Eden Farm, Yolinsia. (foto/bw)

Pameran yang diselenggarakan Krista Exhibition ini menjadi wadah bagi para penyedia produk makanan dan minuman, bahan baku, teknologi dan jasa untuk mendukung bisnis kuliner di tanah air. EdenFarm sebagai penyedia bahan pangan yang telah melayani lebih dari 50.000 pelanggan dari bisnis kuliner, mengambil kesempatan ini untuk menawarkan kemudahan bagi para pelaku usaha kuliner dalam menghadirkan bahan pangan berkualitas dengan harga terbaik.

Lebih dari 2.000 variasi produk berkualitas yang kami tawarkan dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi EdenFarm. Kemudahan ini yang menjadi nilai tambah EdenFarm bagi para pelaku usaha kuliner, dimana mereka dapat melakukan efisiensi dari sisi waktu maupun biaya.

Pelanggan juga memiliki keleluasaan untuk memilih waktu pengiriman, mulai dari pukul 2:00 hingga 17:00 sehingga dapat menyesuaikan dengan jam operasional bisnis masing-masing,” tambah Daniel Raharja, Head of East Java Region, EdenFarm.

Suasana stand Eden Farm di Pameran Indonesia Food Exhibition yang berlangsung di Grand City Convex Surabaya mulai 9 – 12 Juni, (foto/bw)

Eksistensi Eden Farm di Jawa Timur/Jatim pada Juni ini telah genap satu tahun. Provinsi ini memiliki potensi yang sangat baik dengan tiga titik strategis, di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, memungkinkan Eden Farm melayani berbagai segmen customer B2B di industri kuliner Jatim dengan produk-produk andalan seperti telur, bawang putih, kentang, wortel, bawang bombay, kol, tomat dan kacang tanah.

Awal mula di Jatim, bisnis rantai pasok pangan EdenFarm didukung dengan fasilitas fulfillment center yang terletak di Kawasan Pergudangan Gedangan, Sidoarjo. Dengan bertumbuhnya bisnis EdenFarm di Jatim, saat ini Eden Farm telah memperluas fulfillment center dari kapasitas 25 ton per hari menjadi 250 ton per hari.

Selain itu, menurut dia, Mei lalu, Eden Collection Facility (ECF) Nganjuk mulai beroperasi sebagai sentra komoditas pasca panen untuk mengoptimalkan rantai pasok, memberikan pendampingan kepada petani, dan secara kontinyu menyerap hasil produksi dari komoditas petani lokal.

Diawal tahun 2022, EdenFarm bersinergi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang untuk membantu pemulihan lahan pertanian terdampak erupsi Semeru melalui donasi alat dan mesin pertanian (alsintan) serta menjadi offtaker komoditas petani di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Sejak berdirinya tahun 2017, saat ini EdenFarm telah bermitra dengan lebih dari 4.000 petani untuk menjawab kebutuhan pasar B2B di Pulau Jawa. Ke depannya, EdenFarm akan terus menjangkau pasar yang lebih luas dan memberikan kesempatan yang lebih besar pula bagi para petani untuk dapat meningkatkan pendapatannya dengan menghadirkan kepastian demand.

“Melalui aplikasi EdenFarm, kami mendekatkan pelanggan dengan petani sebagai produsen langsung dari bahan pangan yang dibutuhkan oleh pelanggan kami sehari-hari, untuk mendukung ekosistem rantai pasok yang berkelanjutan,” jelas Daniel. (bw)