OJK : Pertumbuhan Ekonomi Banyuwangi Salip Jatim dan Nasional

Kepala OJK Jember Mohammad Mufid memaparkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi, Senin (9/2/2025). (Foto/ist)
Kepala OJK Jember Mohammad Mufid memaparkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi, Senin (9/2/2025). (Foto/ist)

Banyuwangi,(pawartajatim.com)- Kerja keras semua komponen di Banyuwangi membuahkan hasil menggembirakan. Terbaru, pertumbuhan ekonomi di Bumi Blambangan mampu menyalip Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan nasional.

Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi pada tri wulan 3 tahun 2024 menyentuh 5,04 persen (year on year). Angka ini jauh diatas Provinsi Jatim yang hanya 4,91 persen dan nasional sebesar 4,95 persen. Keberhasilan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi diungkapkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember, Mohammad Mufid di momen Hari Pers Nasional (HPN) di Banyuwangi, Senin (10/2/2025).

Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi dipicu banyak faktor. Salah satunya, industri jasa keuangan (IJK). Sehingga, mendorong pertumbuhan ekonomi yang dilakukan berbagai elemen. Mulai pelaku usaha, masyarakat, pemerintah daerah hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “ Data pertumbuhan ekonomi ini sangat menggembirakan. Banyuwangi bisa menyalip Jatim dan nasional,” jelas Mufid.

OJK selanjutnya akan merilis perkembangan ekonomi Banyuwangi pada tri wulan 4. Namun, menunggu data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Pihaknya berharap, pertumbuhan ekonomi ini akan terus berlanjut. OJK akan terus mendorong tumbuhnya sektor ekonomi. Bahkan, berbasis komunitas. “ Kita akan dorong tumbuhnya ekonomi pertanian dan perikanan. Misalnya, kita berikan pelatihan ekosistem ekonomi agar lebih produktif,” jelasnya lagi.

Tumbuhnya ekonomi Banyuwangi berdampak pada turunnya angka kemiskinan. Angka kemiskinan Banyuwangi turun dari 7,34 persen menjadi 6,54 persen. Lalu, meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 73,79 menjadi 74,30 persen. IPM ini salah satu indikatornya pelayanan kesehatan yang baik.

Sementara, penyaluran kredit perbankan di Banyuwangi per Desember 2024 tumbuh 5,33 persen (year on year). Nilainya, tembus  menjadi Rp14,61 triliun. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara tahunan juga tumbuh 10,69 persen (year on year) atau menjadi sebesar Rp12,39 triliun.

OJK akan terus mendorong IJK untuk mendukung perekonomian di Kabupaten Banyuwangi. Langkahnya, mendorong aspek intermediasi IJK dengan tetap memerhatikan kinerja perbankan. Sehingga, mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan kredit/pembiayaan dan terjaganya likuiditas. (udi)