Surabaya, (pawartajatim.com) – Bulan suci Ramadhan 1445 H menjadi momentum penting bagi Hotel Majapahit Surabaya MGallery. Karena hotel di pusat kota ini mampu mempersembahkan layanan buka puasa dengan tema ‘Taste of Asia’.
Lebih dari 100 macam menu Negara Asia hadir di program yang digelar mulai 13 Maret hingga 8 April 2024 ini. Diantaranya, menu khas Indonesia. Seperti mie goreng, gulai daun singkong gudeg, selada Jawa, tahu kupat dompleng blabak, tahu campur, sate, empal gentong, sop kikil gajah, dan kambing guling.
Aneka takjil juga lengkap terhampar. Mulai dari kolak pisang serabi, kue leker, jajan pasar, aneka bubur dan gerengan lengkap, puding, macam macam cookies, irisan buah segar, manisan, serta rujak manis. Untuk minuman, ada minuman hangat seperti kopi, teh, teh tarik, wedang jahe.
Sedangkan minuman dingin tersedia air mineral, infused water, jus buah, es sirup legenda, dan es krim. Semua pengunjung merasakan sensasi meriah dari program Iftar ‘Taste Of Asia’ ini. Menurut mereka sangat layak sekali jika mereka membayar Rp 292.000 per orang.
Mereka bisa merasakan lezat dan nikmatnya aneka makanan nusantara dan mancanegara yang dihidangkan. Dari semua menu lezat yang tersedia, bebalung asam pedas dan kambing guling sepertinya menjadi menu favorit pengunjung, mereka sampai antri menyerbu kedua hidangan tersebut.
Banyaknya menu lezat dan nikmat yang menjadi favorit para pengunjung tersebut, tidak lepas dari kepiawaian dan tangan dingin dari Chef Sutadi Arry Nugroho, yang kesehariannya menjabat sebagai Executive Chef di Majapahit Surabaya MGallery.
“Ada tiga menu favorit pengunjung, bebalung asam pedas, kambing guling, dan kikil gajah,” kata Executive Chef Majapahit Surabaya MGallery, Sutadi Arry Nugroho, kepada pawartajatim.com Minggu (31/3/2024).

Sosok pria kelahiran Yogyakarta 49 tahun silam ini mampu menghadirkan warna baru bagi kehidupan kuliner di hotel legendaris ini. Banyak peningkatan dan kemajuan yang dicapai dibandingkan tahun sebelumnya.
Chef Arry, memiliki rekam jejak pengalaman yang panjang, mulai berkarir di Hotel Sheraton Bandara Jakarta, lLe Meridien Bali, sempat menimba pengalaman di luar negeri. Yaitu, United Stated of America dan Dubai United Emirates Arab.
Kemudian kembali ke tanah air dan bekerja di beberapa hotel di Bali, lanjut ke Sheraton Mustika Yogyakarta. “Kemudian saya masuk Surabaya, bekerja di Hotel Movenpick, Double Tree, hingga di Majapahit seperti sekarang ini,” jelas penyuka Indonesian dan Western Food ini.
Sebagai seorang chef profesional Arry memperhatikan benar Standar of Operasional (SOP) dalam memasak, seperti ketersediaan bahan, resep, kelengkapan peralatan, dan higienitas. Hal ini untuk menjamin menu yang dihasilkan benar-benar benar berkualitas.
Apabila dalam bekerja di dapur, ayah dua anak ini mengalami kebosanan hingga bad mood, maka dia segera berhenti sejenak untuk ambil nafas dan relaksasi. Sehingga kembali segar dan siap menjalankan aktifitas.
“Sebagai seorang muslim, saya bisa kehilangan mood saat diminta memasak daging babi, Alhamdulillah sampai saat ini itu belum pernah terjadi,” tandas berpenampilan bersahaja ini.
Memasak masakan Indonesia memiliki tantangan tersendiri, tingkat kesulitan yang dihadapi cukup tinggi terutama terkait banyak macam dan banyaknya bumbu yang harus disiapkan.
Contohnya, rendang dan rawon. Arry merasa bangga bisa terlibat langsung dalam pelaksanaan Iftar ‘Taste of Asia’ di Majapahit Surabaya MGallery ini. Karena itu segala upaya dilakukan secara profesional, seksama dan detail.
Mulai dari persiapan, memasak, hingga saat menghidangkannya di tamu. Bahkan keberadaan piring dan sendok kotor di meja setelah digunakan tamu namun belum sempat dibereskan tak luput dari pantauannya.
Menjelang Purna Bhakti nanti, Arry punya keinginan besar untuk kembali ke kampung halaman di Yogyakarta. “Saya ingin menghabiskan masa tua disana, bisa dekat keluarga, menjalankan usaha warung kopi dan penyetan, sembari memelihara ayam dan kambing,” tambah Arry lugas. (nanang)
            










