Ceo GE HealthCare Indonesia, Kriswanto Trimoeljo (kiri) dan Ceo National Hospital, Ang Hoey Tiong (no 3 dari kiri) saat pengenalan teknologi MRI 3 Tesla di Nasional Hospital Surabaya. (foto/ony)

Surabaya, (pawartajatim.com) – National Hospital Surabaya kembali menghadirkan inovasi terbaru di dunia kesehatan. Kali ini, rumah sakit tersebut bekerja sama dengan GE HealthCare untuk menghadirkan teknologi MRI 3 Tesla tercanggih yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI), bernama SONIC DL.

Teknologi ini membuat proses pemindaian MRI, terutama pada jantung, menjadi jauh lebih cepat dan akurat. Jika biasanya butuh waktu hingga satu jam, kini pemindaian bisa dilakukan dalam waktu kurang dari 30 menit, bahkan hanya dalam satu detak jantung per irisan gambar.

Direktur National Hospital, dr. Hendera Henderi, SpOG, MHPM, menjelaskan, MRI ini tidak menggunakan radiasi, sangat aman, dan mampu mendeteksi berbagai penyakit seperti stroke, kanker, dan gangguan jantung dengan lebih tepat.

“Teknologi ini sangat membantu dokter dalam menentukan diagnosis yang cepat dan akurat. Hasilnya pun tetap dicek oleh dokter spesialis untuk memastikan keakuratan,” katanya, di Surabaya, Senin (4/8).

MRI ini sangat berguna untuk kasus stroke, karena bisa langsung menunjukkan apakah stroke disebabkan oleh penyumbatan atau pendarahan. Dengan begitu, penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat, termasuk pemberian obat atau tindakan kateterisasi.

Selain itu, teknologi ini juga bisa mendeteksi kanker payudara, liver, dan masalah pada jantung secara lebih detail. AI di dalamnya bahkan bisa menganalisis fungsi otot jantung dan kekuatan pompa jantung.

Ceo GE HealthCare Indonesia, Kriswanto Trimoeljo, mengatakan bahwa SONIC DL mempercepat proses pemeriksaan tanpa mengurangi kualitas gambar. “Pasien jadi lebih nyaman dan hasilnya tetap akurat,” katanya.

National Hospital menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi ini, sekaligus menjadi pusat rujukan untuk wilayah Asia Pasifik. Ceo National Hospital, Ang Hoey Tiong, menambahkan bahwa ini adalah bagian dari visi rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan yang modern, cepat, dan akurat.

Dari segi beaya, teknologi ini juga lebih terjangkau dibandingkan jika pasien harus ke luar negeri untuk melakukan pemeriksaan serupa. National Hospital berharap hal ini bisa membantu mengurangi wisata medis ke luar negeri yang selama ini menyerap devisa dalam jumlah besar.

Dalam waktu dekat, rumah sakit ini juga akan menghadirkan teknologi terbaru lainnya seperti CT scan satu hembusan napas, untuk menunjang pemeriksaan paru dan organ tubuh lainnya secara cepat dan nyaman.

“Kita ingin tunjukkan bahwa Indonesia juga bisa memiliki layanan kesehatan yang maju dan sejajar dengan negara lain seperti Singapura,” tutup dr. Hendera. (ony)