Gresik, (pawartajatim.com) – Lomba ecoprint (membatik) di Sekolah Dasar Negeri 26 Prambangan Kebomas berlangsung meriah. Peserta lomba mulai dari kelas 1 sampai 6. Tempat lomba di Taman Prambangan yang asri tidak jauh dari lokasi SD bersangkutan.
Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik/Dispendik. Dinas ini menyelenggarakan lomba/festival ecoprint serentak di seluruh tingkat sekolah.
UPT SDN 26 Gresik pun tak mau ketinggalan, sekolah yang berada di wilayah Kebomas Selatan itu melibatkan seluruh siswanya dalam kegiatan yang kreatif dan edukatif ini. Sebanyak 117 siswa dari kelas 1 hingga 6 tampak antusias mengikuti festival yang digelar di Taman Prambangan Kebomas Gresik, Sabtu (18/5).
Beberapa diantaranya juga nampak didampingi walimurid. Mereka menikmati pembuatan ecoprint dengan teknik pounding atau pukul. Tangan mereka memegangi palu dari kayu dipukul-pukulkan diatas kain yang dibawahnya ada dedaunan segar.
Kepala UPT SDN 26 Prambangan Gresik, Marwiyah SPd menjelaskan bahwa pemilihan Taman Prambangan sebagai lokasi acara, selain karena lokasinya dekat dengan sekolah, juga karena fungsinya sebagai sarana edukasi dan rekreasi bagi para siswa.
Adapun tujuan dari kegiatan ecoprint ini agar siswa memiliki ketrampilan membatik. “Tujuan lomba ini agar para siswa memiliki ketrampilan membatik, siapa tahu setelah tamat dari sekolah ini ketrampilan ini bisa dimanfaatkan,” jelas Marwiyah.
Dalam lomba ini terbagi menjadi dua kategori lomba, yaitu untuk kelas besar (4, 5, dan 6) dan kelas kecil (1, 2, dan 3). Karya terbaik dari masing-masing kategori akan dikirimkan ke tingkat kecamatan melalui K3S pada 21 Mei mendatang.

Selanjutnya, para pemenang dari tingkat kecamatan akan bertanding di tingkat kabupaten pada 25 Mei dengan menghadirkan langsung para siswa. Menurut dia, dalam pembuatan ecoprint, seluruh peralatan disediakan oleh sekolah, termasuk palu kayu dan kain kasa berupa tas.
Para siswa hanya perlu membawa daun yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar mereka. Sebelumya, pada Rabu pekan lalu, para guru kelas di Kecamatan Kebomas diundang mengikuti workshop ecoprint yang digelar di SD Irada.
”Dalam workshop tersebut, mereka diajarkan teknik-teknik dasar ecoprint, seperti cara memilih daun yang tepat dan bagaimana cara memukul kain untuk menghasilkan motif yang indah,” imbuh ibu yang sebelumnya menjabat Kepala SD Negeri Kebomas ini.
Sementara itu, salah satu wali siswa kelas 2 Deby menuturkan bahwa kegiatan belajar dengan cara yang menyenangkan ini sangat disukai oleh anaknya. Menurutnya UPT SDN 26 Gresik sangat peduli dengan siswa.
“Dengan ikut lomba/festival ini anak saya jadi pengalaman tentang membatik. Dan anak-anak tampak leluasa berekspresi sambil menikmati kesejukan taman,” ujar Debi yang didampingi Rifa wali murid lainnya.
Perlu diketahui UPT SDN 26 sendiri memiliki prestasi yang membanggakan di berbagai bidang. Sekolah ini pernah meraih juara 3 atletik kids di tingkat kecamatan Kebomas dalam rangka O2SN.
Serta juara 2 dan 3 pencak silat Championship 2024 di Bandar Grissee yang diadakan oleh Polres Gresik. Selain itu, sekolah ini juga aktif mengikuti berbagai kegiatan perlombaan dan ekstrakurikuler, seperti pencak silat, tahfidz, pramuka, tari, dan lain sebagainya.
Kegiatan festival ecoprint ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan para siswa. Juga diharap mampu menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap alam dan lingkungan.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa meskipun sekolah ini berada di pinggiran kota Gresik, UPT SDN 26 Gresik tetap berprestasi dan berkomitmen untuk memberikan pendidikan terbaik bagi para siswa.
Ibu yang juga pernah menjadi Kepala SD Negeri Tebalo Duduksampean ini memiliki kiat yang unik untuk keberlangsungan sekolah yang dipimpinnya. Yaitu mengadakan lomba keindahan tiap semester. Di SDN Prambangan ini pada Semester ganjil lalu lomba dimenangkan Klas 2.
Dan dengan tangan dinginnya, SD yang berada dipinggir tambak dan kurang diperhitungkan ini, sekarang sudah belasan orang tua yang “nginden”(daftar di awal) untuk anaknya. “Mereka bilang takut tidak kebagian kelas,” papar Marwiyah menirukan calon wali murid yang inden.
Sekolah ini kedepan akan memiliki keunggulan tersendiri. Mengingat sekarang ini jalan depan sekolah sudah terhubung jalan kabupaten Banjar Sari – Prambangan yang lalu lintasnya cukup padat. “Mudah-mudahan tahun ajaran baru nanti bisa mendapat 2 rombel,” ucap Marwiyah optimis.
Mengingat tahun ajaran kemarin kelas 1 berhasil mendapat 24 siswa yang meningkat dari tahun sebelumnya. (dra)