
Gresik, (pawartajatim.com) – Festival Sate Kerang di Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, berlangsung meriah. Ribuan warga tua muda, remaja dan anak-anak tumpah ruah di Dermaga Minapolitan pinggir Sungai Bengawan Solo tempat Desa Randuboto.
Mereka dengan gembira menyaksikan Festival Sate Kerang yang digelar secara kolaboratif oleh Pemerintah Desa/Pemdes Randuboto didukung Karang Taruna. Sebanyak 2025 tusuk Sate Kerang disusun membentuk tumpeng setinggi 1,5 meter, lalu dibagikan gratis kepada masyarakat.
Momen ini menjadi daya tarik tersendiri karena turut mengangkat potensi kuliner khas pesisir. Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati/Wabup Gresik dr Asluchul Alif. Tampak hadir Ketua DPRD Gresik Muhammad Syahrul Munir, Anggota DPR RI Thoriq Majiddanor (Jiddan), Kepala Dinas PMD Gresik Abu Hasan, Anggota DPRD Gresik H. Suberi serta sejumlah undangan lainnya.
Wabup Alif menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kreativitas dan kolaborasi yang dilakukan oleh Pemdes Randuboto dan para pemuda desa. “Kolaborasi ini sangat bagus dan kreatif. Festival seperti ini bukan hanya hiburan, tapi juga mendorong perekonomian masyarakat pesisir,” kata Wabup, Alif, saat membuka Festival di Randuboto Gresik, Sabtu (25/10).
Pria yang berlatar belakang dokter itu mengungkapkan bahwa dua tahun terakhir Desa Randuboto mengalami banyak perubahan. Wilayah yang dulu dikenal kumuh, kini tertata rapi dan menjadi salah satu destinasi pesisir yang menarik di Gresik.

“Dulu Randuboto kumuh, sekarang sudah berubah. Dengan kegiatan seperti ini, desa semakin dikenal luas,” tambah Alif. Sementara itu, Ketua DPRD Gresik Muhammad Syahrul Munir, mengapresiasi kegiatan ini.
Menurut dia, sinergi antara pemerintah desa dan Info Gresik akan memberikan dampak positif dalam membangun citra dan branding desa. “Kolaborasi dengan media itu penting. Berita-berita positif seperti ini bisa memperkuat citra desa dan menginspirasi daerah lain, kami juga mengucapkan ulang tahun Info Gresik,” kata Syahrul Munir.
Sementara itu, Kepala Desa/Kades Randuboto Andhi Sulandra, menambahkan festival ini juga dirangkai dengan peresmian Kopdes Merah Putih (KDMP) dan panen perdana udang Vaname sebagai wujud ketahanan ekonomi desa.
“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat luar biasa. Tak sampai lima menit, 2025 tusuk sate kerang langsung habis dibagikan,” ujar dia. Dia menambahkan, potensi kerang di Randuboto memang sangat besar karena wilayahnya memiliki garis pantai berlumpur subur. Selain Kerang, nelayan juga banyak menghasilkan ikan Sembilang dan komoditas perikanan lainnya.
“Melalui festival ini, kami ingin memperkenalkan produk unggulan nelayan dan UMKM pesisir. Semoga tahun depan festival bisa lebih besar dan menarik lebih banyak pengunjung,” harap Kades yang berpenampilan low profile ini.
Selain kuliner Sate Kerang, acara juga dimeriahkan oleh belasan stan UMKM pesisir, musik nelayan, dan berbagai kegiatan interaktif yang memperkuat semangat kebersamaan warga Randuboto. Acara lebih semarak lagi karena malam hari digelar karnaval parade budaya dengan skala besar.
Setiap RT di Desa Randuboto mengeluarkan aneka kreasi dan inovasi untuk mengenalkan potensi daerahnya. Ada icon ikan Sembilang, ikan pari, kerang dan lain sebagainya. (dra)










