Surabaya, (pawartajatim.com) – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyebut saat ini Indonesia masih kekurangan sekitar 150.000 dokter umum karena keberadaan Fakultas Kedokteran (FK) yang tidak merata.
“Dokter umum kita masih kurang 150.000 orang. Fakultas Kedokteran kita ada 92, tapi tidak merata di seluruh Provinsi. Akibatnya, pemenuhan dokter di provinsi susah,” kata Budi, usai menghadiri peresmian Gedung At Ta’awun dan Groundbreaking Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Sabtu (9/3/2024).
Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan mendorong pemerataan Fakultas Kedokteran di Indonesia. Budi juga mengapresiasi hadirnya Fakultas Kedokteran yang mendukung perkembangan ilmu kesehatan.
“Kita jadikan Fakultas Kedokteran di Muhammadiyah sebagai Fakultas Kedokteran masa depan, menjadi yang terdepan, saya percaya FK Muhammadiyah bisa karena semua telah terintegrasi dengan baik,” ungkapnya.
Menurut Budi, Muhammadiyah memiliki peranan besar untuk meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia. Sebab, Muhammadiyah memiliki 171 perguruan tinggi dan 125 rumah sakit. “Muhammadiyah kuat dalam sisi bidang kesehatan dan pendidikan. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi bangsa Indonesia,” terangnya.
Budi menjelaskan, kesehatan dan pendidikan menjadi komponen penting untuk kemajuan bangsa. Sehingga, harus terus diupayakan, apalagi Indonesia akan menghadapi puncak bonus demografi pada 2030-2035 mendatang yang merupakan kesempatan besar untuk menjadi negara maju.
“Masa depan bangsa Indonesia berhasil atau tidak, adalah tanggung jawab dan perannya besar sekali. Jadi, kalau bisa saling bekerja sama untuk Fakultas Kedokteran, kita akan sangat membantu akses layanan kesehatan,” pungkas Budi. (red)











