Menggembirakan, Realisasi APBN di Jatim Surplus Rp 81,07 Triliun

Jajaran pejabat Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur memberikan keterangan kepada wartawan di Banyuwangi, Selasa (26/9/2023) . (foto/udi)
Jajaran pejabat Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur memberikan keterangan kepada wartawan di Banyuwangi, Selasa (26/9/2023) . (foto/udi)

Banyuwangi (pawartajatim.com) – Pelaksanaan APBN  di Jawa Timur menunjukkan angka menggembirakan. Hingga Agustus 2023, pelaksanaan  APBN  di provinsi ini mengalami surplus hingga  Rp81,07 triliun. Jumlah ini mencapai 60 persen dari target senilai Rp132,99 triliun di tahun 2023.

Dari komposisi APBN di Jatim ini salah satunya terealisasi sebesar Rp140,52 triliun atau sekitar 54,75 persen dari total target Rp256,68 triliun. Dana ini berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp71,50 triliun. Mulai dari PPH,PPN, PBB dan lainnya. Hingga Agustus kemarin, penerimaan pajak sudah mencapai 70,16 persen dari total target Rp101,91 triliun. Lalu, penerimaan kepabeanan dan cukai senilai Rp82,95 triliun dan Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp5,05 triliun. “ Khusus PNBP ini sudah tembus 102,55 persen dari target Rp4,92 triliun. Kami juga bergerak mencari potensi pajak lain dengan maraknya sistem pemasaran online,” kata Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur, Taukhid disela Rakorgab Kemenkeu Satu Jatim di Banyuwangi, Selasa (26/9/2023) siang.

Sementara realisasi belanja negara hingga Agustus kemarin mencapai Rp78,44 triliun. Jumlah ini mencapai 63,39 persen atau tumbuh sekitar 7,99 dibandingkan tahun lalu. Belanja negara ini terdiri dari belanja barangm belanja bansos dan belanja modal sebesar Rp27.54 triliun. Sedangkan realisasi transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp50,89 triliun atau sekitar 65,42 persen. Realisasi TKD ini secara nominal tumbuh sekitar 1,74 persen. “ Dari angka ini, APBN regional Jatim secara umum mengalami surplus,” jelasnya.

Realisasi APBD Kabupaten/kota di Jatim juga menggembirakan.  Total realisasi pendapatan APBD konsolidasian  ini hingga Agustus kemarin mencapai Rp77,53 triliun atau tembus 63,39 persen dari target tahun 2023. Sedangkan realisasi belanja APBD nencapai Rp62,99 triliun atau sekitar 47,09 persen. “ Dari realisasi APBD konsolidasian ini terdapat SILPA senilai Rp19,97 triliun. “ Ini lumayan besar,” tegas Taukhid.

Selain APBD konsolidasian, komposisi APBN regional Jatim disumbang oleh penyaluran kredit KUR dan sejenisnya yang mencapai  Rp23,80 triliun. Jumlah ini tersalurkan kepada 740.480 debitur. Pertumbuhan keuangan di Jatim ini juga ditopang geliat ekonomi di provinsi ini. Mulai dari investasi, kunjungan wisatawan mancanegara hingga penanaman modal asing maupun dalam negeri.  Rakorgab di Banyuwangi diikuti jajaran Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur. Ikut hadir Staf Khusus Kementerian Keuangan Bidang Kebijakan Fiskal Regional , Candra Fajri Ananda. (udi)