Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Arus mudik dari Bali ke Jawa mulai meningkat mendekati Lebaran. Dalam sehari, sedikitnya 17.810 pemudik pejalan kaki tiba di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Jumlah ini belum termasuk kendaraan pribadi dan roda dua yang mencapai 5.767 unit.

Rincian kendaraan pemudik yang datang dari Bali masing-masing kendaraan pribadi sebanyak 1.304 unit, dan roda dua mencapai 2.466 unit. Sisanya, kendaraan logistik. Rata-rata, pemudik memilih menyeberang dari Bali menjelang dini hari.

Alasannya, menghindari cuaca panas dan antrean panjang. Mereka juga memilih pulang lebih awal agar bisa lama di rumah. “Kami mudik lebih awal supaya bisa lama di kampung halaman. Dari Pelabuhan Gilimanuk cenderung normal, belum ada antrean,” kata Sugeng (45), salah satu pemudik pengendara roda dua, Senin (25/4).

Pemudik merasa dimudahkan dengan longgarnya syarat perjalanan. Mereka yang sudah vaksin dosis tiga tidak perlu menunjukkan bukti rapid test. “Sekarang lebih mudah kalau nyeberang, cukup vaksin dosis tiga sudah bisa,” kata Islamiyah (50), pemudik penumpang bus asal Jember.

Data di posko ASDP Ketapang, Banyuwangi, sejak dua hari terakhir, grafik penumpang yang datang dari Bali di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi cenderung meningkat. Rata-rata, didominasi penumpang pejalan kaki dan pengendara roda dua. Sisanya, pengendara roda empat.

Pemudik ramai-ramai pulang kampung setelah dua tahun terjadi penyekatan akibat pandemi. Diperkirakan, lonjakan pemudik dari Bali akan terus berlanjut hingga mendekati Lebaran. “Kami prediksi, puncak arus mudik dari Bali akan terjadi pada 28 April besok,” kata General Manager PT Indonesia Ferry (ASDP) Ketapang, Banyuwangi, Hasan Lesy.

Saat ini, arus penumpang dari Bali masih kategori normal. Jumlah kapal yang beroperasi masih 28 unit dengan 200 trip. Jika terjadi lonjakan, trip pelayaran akan langsung ditambah, termasuk jumlah kapal. (udi)