Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Memasuki H-7 Lebaran, pemudik dari Bali mulai mengalir di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis (4/4/2024). Rata-rata, didominasi roda dua dan kendaraan pribadi. Mereka memilih pulang lebih awal untuk menghindari antrean di Gilimanuk.

Arus pemudik dari Bali ini tiba di Ketapang mulai pagi hingga sore hari. Kapal yang datang dari Gilimanuk rata-rata mengangkut kendaraan pribadi. Mayoritas berplat nomor DK alias Bali. Kendaraan yang keluar kapal terlihat dipenuhi penumpang.

Di atasnya barang bawaan menumpuk. Arus pemudik dengan kendaraan roda dua kebanyakan datang pada pagi hingga malam. “Kami sengaja mudik lebih awal. Selain sudah libur, juga menghindari antrean saat puncak mudik,” kata Paeno (52), pemudik asal Jember.

Pria yang membuka warung di Denpasar ini pernah terjebak antrean di Gilimanuk saat puncak mudik. Berbekal pengalaman itu, dia bersama keluarga memutuskan pulang lebih awal. “Kalau lebih awal, di Gilimanuk cenderung lancar,” ujarnya.

Data dari Pos Angkutan Lebaran ASDP Ketapang, jumlah penumpang yang menyeberang dari Bali ke Ketapang cenderung meningkat. Selama Rabu (3/4/2024), jumlah penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk mencapai 29.732 orang.

Sedangkan kendaraan roda dua mencapai 4.765 unit. Lalu, roda empat mencapai 2.624 unit. Sementara, penumpang dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk mencapai 17.563 orang. Roda dua sebanyak 538 unit dan roda empat 1.445 unit.

“Dari data yang masuk, jumlah penumpang dari Gilimanuk ke Ketapang memang cenderung meningkat,” kata General Manager PT Indonesia Ferry (ASDP) Ketapang- Gilimanuk, Samsudin.

Tak hanya dari Bali, pemudik ke Madura melalui Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi ikut meningkat. Para pemudik asal Sapeken dan Kepulauan Madura ini memilih pulang lebih awal karena mengikuti jadwal mudik gratis.

Mereka memadati Kapal Motor Sabuk Nusantara 91 sejak pagi. Para pemudik ini rata-rata santri yang mondok di sejumlah Ponpes di Banyuwangi. (udi)