Mantapkan Konsolidasi di PDIP, Megawati Terbitkan Instruksi Khusus

Surabaya, (pawartajatim.com) – Roda organisasi PDI Perjuangan kembali berputar, setelah Kongres PDI Perjuangan ke-6 di Denpasar Bali yang menetapkan kembali Megawati Soekarnoputri, sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode masa Bhakti 2025-2030..

Untuk memantapkan konsolidasi partai, mulai dari Konferensi Daerah, Konferensi Cabang, Perwakilan Luar Negeri, Musyawarah Anak Cabang, Musyawarah Ranting, hingga Musyawarah Anak Ranting, maka Megawati mengeluarkan instruksi Ketua Umum.

Didalam instruksi yang bertanggal 2 September 2025 dan bernomor 44/ IN/DPP/2025 tersebut Megawati Soekarnoputri, mengingatkam tentang Peraturan PDI Perjuangan Nomor 1 Tahun 2025 sebagai pedoman konsolidasi.

Instruksi tersebut mengatur hal – hal sebagai berikut : Melaksanakan sosialisasi Peraturan PDI Perjuangan Nomor 1 Tahun 2025 di masing-masing tingkatan sesuai timeline/waktu pelaksanaan musyawarah.

Seluruh jajaran partai mulai dari DPD, DPC, PAC, PR, hingga PAR wajib menjaga soliditas partai pasca Kongres ke-6. Sehingga anggota dan kader partai dilarang melakukan manuver yang dapat mengganggu persiapan dan pelaksanaan musyawarah partai.

Seluruh pelaksanaan konsolidasi partai wajib dilaksanakan dengan semangat gotong royong, loyalitas tegak lurus kepada garis perjuangan partai, kepatuhan penuh kepada instruksi Ketua Umum.

Selain itu, dalam penjaringan calon – calon ketua partai ditingkatkannya, wajib mengedepankan loyalitas,  dedikasi, dan kematangan ideologi, serta kemampuan dalam memimpin dan mengorganisir rakyat.

‘’Dengan adanya peraturan partai nomor 91/ 2025 dan Instruksi Ketua Umum Nomor 44./ 2025 tidak ada lagi kebingungan di kalangan kader partai di Surabaya,” kata Pengurus Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBH-AR) PDI Perjuangan Kota Surabaya,’’ Nanang Sutrisno, SH, MM., di Surabaya Senin (8/9).

Mantan anggota DPRD Kota Surabaya ini berpandangan bahwa Ketua Umum telah mengingatkan pentingnya menjaga soliditas partai. Sehingga segala manuver politik yang dapat mengganggu proses persiapan dan pelaksanaan konsolidasi harus dihindari.

Nanang Sutrisno yang juga aktifis di Lembaga Bantuan Hukum ini mengingatkan pentingnya mengedepankan loyalitas,  dedikasi, dan kematangan ideologi, serta kemampuan dalam memimpin dan mengorganisir rakyat dalam proses Konferensi Cabang di Surabaya yang tengah berlangsung.

“Ini adalah kata kunci dan esensi dari perintah harian Ketua Umum,” pungkas Nanang Sutrisno. (bw)