Surabaya, (pawartajatim.com) – Empat Mahasiswa Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas Surabaya menciptakan bel ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga. Bel yang diberi nama Berling atau bel rumah ramah lingkungan tersebut juga bisa dibuat sesuai pesanan pelanggan dengan tambahan aksesori, bahkan juga bisa tersambung dengan CCTV.

Inovasi Berling ini diciptakan empat mahasiswa Program Diploma 3 UHW Perbanas Surabaya. Mereka adalah Robiah Al Adawiyah, Dwi Mega Diana, Fannany Ahmad Al Ariiq, dan Nurul Fitriana. Ketua Tim Berling, Robiah Al Adawiyah, mengatakan ia bersama timnya membuat inovasi bel tersebut dengan bahan limbah atau sampah rumah tangga.

“Tim kami memanfaatkan limbah rumah tangga itu menjadi bel rumah dengan berbagai pernak-perniknya. Kemudian, kami kombinasikan antara bel rumah dengan dekorasi yang memanfaatkan limbah rumah tangga. Kreasi ini memiliki banyak manfaat,” kata Robiah, saat ditemui di Hall B UHW Perbanas Kampus Wonorejo Surabaya, Rabu (8/11).

Ia menjelaskan, setidaknya ada berbagai manfaat dari inovasi ini. Antara lain, menghasilkan produk bernilai ekonomis, dapat mengurangi sampah rumah tangga khususnya jenis anorganik, dan juga sebagai upaya memberdayakan UMKM, seperti UMKM talenan ataupun bel.

“Selain itu, juga sebagai upaya untuk meningkatkan kreativitas generasi muda untuk berinovasi. Termasuk membantu mensukseskan pemerintah dalam program green economy,” jelasnya. Menurut Robiah, Berling ini memiliki tiga diferensiasi produk.

Pertama, bel rumah dan dekorasinya. Kedua, bel rumah dan dekorasi yang dikombinasikan dengan lampu hias. “Ketiga, bel rumah yang disambungkan dengan CCTV,” tambahnya. Dosen Pembimbing, Putri Wulandini, mengatakan pihak akademik mendorong inovasi dan kreativitas dari mahasiswa ini.

Terutama untuk membantu memasarkan produk ini melalui media online resmi milik kampus. “Selain itu, saat siswa lulus nanti juga mendapat bekal kewirausahaan, serta mampu menciptakan lapangan kerja sendiri,” ungkap Putri.

Saat ini, produk Berling yang baru sekitar satu bulan dipromosikan dan diproduksi ini sudah laku lebih dari 30 item. Sedangkan, untuk pemasaran produk sudah dilakukan di sejumlah pasar di wilayah Jawa Timur. Seperti, Surabaya, Gresik, dan Lamongan. Sementara, untuk harga dijual mulai Rp 62.000, Rp 67.000, hingga Rp 213.000. (red)