Surabaya, (pawartajatim.com) – Sebanyak 16 mahasiswa dari Naresuan University Thailand belajar pijat laktasi dan pijat oksitosin dipandu Kader Kampung ASI Wonokromo Surabaya. Mahasiswa Thailand juga mengenal sistem pengembangan Kampung ASI (Air Susu Ibu) untuk menunjang ibu yang baru melahirkan agar dapat melancarkan proses menyusui.
Sebanyak 16 Mahasiswa Naresuan University Thailand ini mengunjungi Kampung ASI yang berada di Balai RW 03 Karangrejo 2, Kelurahan Wonokromo Surabaya. Selain mempelajari banyak tentang keperawatan di Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), mahasiswa Thailand juga mengetahui secara langsung praktik pijat laktasi dan pijat oksitosin yang dilakukan kader-kader dari RW 4 Kelurahan Wonokromo Surabaya, yang dikenal sebagai Kampung ASI.
Kanira Faohaphon dan Phagita Saengchote, perwakilan mahasiswa Naresuan University Thailand, mengaku praktik pijak laktasi dan pijat oksitosin ini merupakan kegiatan yang pertama kali mereka lakukan.
“Selama ini kami belajar di kampus, fokus pada keperawatan lansia, dan bukan terkait langsung bayi maupun ibu yang baru melahirkan. Kami di sini juga mengenal sistem pengembangan Kampung ASI, sebagai penunjang bagi para ibu yang baru melahirkan agar dapat melancarkan proses menyusui,” ungkap Kanira, Kamis (8/6).
Penanggungjawab Kegiatan International Community Service, Hinda Novianti, mengatakan Kampung ASI merupakan program yang disiapkan untuk memfasilitasi atau meningkatkan pemberian ASI eksklusif. Sekaligus mengajak mahasiswa luar negeri untuk praktik langsung bersama Kader Kampung ASI beserta mahasiswa Unusa.
“Mahasiswa Thailand diajarkan pijat laktasi dan pijat oksitosin. Yakni, dipijat untuk stimulus hormon oksitosin untuk pengeluaran ASI. Kemudian, kader memfasilitasi dengan berbagai alat untuk menyimpan ASI, seperti botol kaca. Mahasiswa juga diajarkan cara memompa ASI, cara menyimpannya, hingga cara merawat peralatannya,” jelasnya.
Hinda menilai capaian pemberian ASI eksklusif masih relatif rendah. Sehingga, untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif itu, dibentuklah sebuah kampung yang harapannya bisa mendukung pemberian ASI di wilayah tersebut. “Termasuk ada program pelatihan bagi kader Kampung ASI tentang laktasi, seperti bagaimana melancarkan produksi ASI,” katanya.
Dengan adanya Kampung ASI ini, diharapkan mahasiswa Naresuan University Thailand dapat melihat bagaimana Unusa mengimplementasikan ilmu keperawatan untuk masyarakat. “Selain itu, bisa saling bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam bidang keperawatan dari dua kampus tersebut, serta memberikan manfaat nyata kepada masyarakat,” pungkasnya. (red)