
Banyuwangi,(pawartajatim.com)- Mendekati akhir tahun 2025, angka kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meroket tajam. Angkanya, tembus 93, 95 persen dari total cakupan 1,677 juta jiwa.
Meroketnya jumlah kepesertaan ini berkat kerja keras jajaran BPJS Kesehatan Banyuwangi. Beragam program digulirkan. Terbaru, mulai Juli 2024, diluncurkan layanan Pesiar (petakan, sisir, advokasi, registrasi). Inovasi ini memudahkan peserta JKN mandiri untuk mendaftar. Caranya, calon peserta mendatangi agen pesiar yang juga staf desa. Selanjutnya, proses pendaftaran dilakukan oleh agen Pesiar. Gebrakan ini ampuh mendongkrak kepesertaan JKN di Banyuwangi. Saat ini, layanan Pesiar sudah menyasar 21 desa di Banyuwangi.
Ada lagi, layanan BPJS keliling. Layanan ini jemput bola berkala. Lalu, layanan pendaftaran melalui nomor WA (Pandawa). Selain pendaftaran, BPJS Kesehatan membuat program memudahkan pembayaran cicilan. Namanya, Rehab (rencana cicilan bertahap).
BPJS Kesehatan juga mengajak sejumlah Lembaga ikut mendongkrak kepesertaan JKN. Salah satunya, sejak 1 November 2024, pembuatan SIM di Polresta Banyuwangi menerapkan kebijakan baru. Bagi pemohon SIM diwajibkan menjadi peserta aktif JKN. Termasuk, pemohon Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang diberlakukan sejak 1 Agustus 2024.
”Alhamdulillah, masyarakat Banyuwangi menunjukkan kesadaran yang cukup tinggi terkait BPJS Kesehatan,” kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi, Titus Sri Hardianto disela Media Workshop bertajuk “BPJS Kesehatan Banyuwangi Bangun Masyarakat Sehat”, Kamis (5/12/2024).
Selain Banyuwangi, peningkatan kepesertaan juga terjadi di Kabupaten Situbondo. Per 1 Desember 2024, capaian JKN di kabupaten ini tembus 95,57 persen dari cakupan 658.694 jiwa.
Capaian ini sekaligus mengukuhkan Kabupaten Situbondo sebagai kabupaten dengan cakupan JKN Universal Health Coverage (UHC). Langkah lainnya, BPJS Kesehatan memperkuat kemitraan dengan 165 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan 20 Rumah Sakit/fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL). Hingga Oktober 2024 jumlah pemanfaatan JKN di Banyuwangi dan Situbondo mencapai 7.558 rawat inap dan 56.549 rawat jalan. (udi)