Gresik, (pawartajatim.com) – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Kepelabuhan/KSOP Gresik mempersiapkan angkutan laut dengan matang. Hal ini bermaksud memberi layanan optimal pada masyarakat yang mempergunakan jasa penyeberangan.
Khususnya dalam rangkaian libur menjelang dan sesudah momen Hari Raya Idul Adha. Kantor ini membawahi lintas angkutan laut Gresik ke Pulau Bawean yang memiliki jarak 80 mil. Tiga armada kapal telah dipersiapkan untuk melayani rute Gresik – Bawean ini.
Ketiga kapal yaitu KMP Gili Iyang milik PT ASDP Indonesia Ferry, KM Express Bahari 3F, dan KM Express Bahari 6F keduanya milik PT Santi Inti Makmur. Dalam jadwal keberangkatan terlihat pada Sabtu (15/6), KM Express Bahari 6F berkapasitas 351 orang siap melayani tujuan Bawean yang Berangkat dari pelabuhan Gresik pukul 09.00 Wib.
Kemudian Minggu 16 Juni disiapkan kapal Express Bahari 3F berkapasitas 400 penumpang. Begitu pula jadwal pelayaran setelah hari H Idul Adha juga sudah disiapkan. “Sinergitas dan kolaborasi bersama dengan guyup rukun semua insan maritim pelabuhan Gresik kita capai agar menciptakan seluruh kegiatan operasional di pelabuhan Gresik berjalan dengan aman, nyaman dan selamat serta semua terlayani dengan baik,” kata Kepala KSOP kelas II Gresik, Hotman Siagian S.Sit, SE, MM saat rapat dengan seluruh lnstansi terkait dan stakeholder pelabuhan Gresik untuk identifikasi resiko dan rencana mitigasi.kamis (13/6/2024).
Hal itu sesuai instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt Antoni Arif Priadi, kepada semua UPT agar mitigasi dan kesiapan lonjakan penumpang masa libur dan Hari Raya Idul Adha. KSOP Gresik juga memastikan kesiapan kapal penumpang agar saat libur cuti bersama, liburan sekolah dan lonjakan penumpang Hari Raya Idul Adha dapat diantisipasi, utamanya pelayanan di kantor KSOP, asosiasi dan kapal penumpang.
“Kami meminta agar Kesiapan operator kapal penumpang baik PT ASDP dan PT. Santi Inti Makmur untuk memberikan jadual dan rute kapal sehingga penumpang mengetahuinya, serta penyedia terminal penumpang PT Pelindo Multi Terminal agar menyediakan sarana dan prasarana di terminal penumpang, toilet, kamar mandi dipastikan ada airnya,” lanjut Hotman.
Selanjutnya Hotman menegaskan, bahwa operator agar mensterilkan barang bawahan penumpang supaya tidak membawah barang yang berbahaya atau jiregen yang ditaruh campur dengan penumpang, atau diarahkan ditempat secara khusus,
“Barang bawahan harus diperhatikan nanti petugas jaga kami berkolaborasi dengan Polsek, kamladu, Pelindo, asosiasi standby disana, atau bila perlu kita arahkan kepada penumpang agar barang-barang bawahan yang banyak dimuat di kapal Pelra agar teman Pelra bisa sama-sama jalan itu namanya berbagi tugas juga berbagi rezeki, kita harus terus bergandengan agar operasional berjalan dengan lancer,” tandasnya.

Selain itu, Hotman juga meminta agar pintu- pintu emergency kapal tidak di isi muatan barang-barang bawahan penumpang silakan dicarikan lokasi yang paling nyaman kalau saat emergency, itu semua agar zero accident terwujud,
“untuk operator kapal penumpang baik ASDP maupun Santi Inti Makmur kami meminta agar menjual tiket penumpang sesuai kapasitas angkut, karena aspek keselamatan pelayaran tanggung jawab bersama, terkait dengan izin dispensasi sampai hari ini belum ada, kalaupun ada dispensasi pasti ada surat dari kementerian yang ditandatangani oleh Dirjen,” harap Hotman.
Terkait dengan Strategi nasional pencegahan korupsi (stranas-PK), berkat dukungan dan sinergitas yang solid dari semua pihak sehingga capaian pada B15 pelabuhan Gresik masuk 10 pelabuhan yang mendapatkan raport hijau dari 46 pelabuhan yang masuk stranas PK.
“Ini semua berkat dukungan sinergi,dan kolaborasi kita semua, kami berharap sebelum pada B-18 yang akan kita laporkan pada 25 Juni nanti, kami minta masukan-masukan dari semua pihak, jika mana ada hal kendala dilapangan mohon dikordinasikan dan diberi tahukan, nanti kita rapat lagi,” pungkas Hotman. (dra)