Surabaya, (pawartajatim.com) – Kemampuan berbicara di depan umum atau public speaking merupakan salah satu keterampilan non-teknis yang harus dimiliki seseorang. Tak hanya bermanfaat untuk menginformasikan sesuatu, keahlian public speaking juga dapat menjadi sarana personal branding.

Kemampuan public speaking harus dimulai dari kebiasaan dan praktik. Selain itu, melatih diri berbicara di depan audiens secara kontinyu atau berkelanjutan akan meningkatkan kepercayaan diri individu. Penegasan itu dikemukakan, Praktisi Komunikasi Kesehatan, dr Niken Sasadhara Sasmita, saat berbicara di hadapan puluhan mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti Preparation Class dalam Seleksi Duta Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) 2023, Kamis (16/3).

dr Niken yang juga Alumni FK Unair 2008 itu menyampaikan mengenai Communication and Personal Branding. Menurut dokter berusia 33 tahun itu, komunikasi yang buruk mengakhiri banyak hal baik. Begitu pula sebaliknya, komunikasi yang baik mengakhiri banyak hal buruk.

Seorang dokter yang cakap juga harus bisa menjadi seorang komunikator cakap, yang memiliki pemahaman jelas mengenai ketidakpastian yang dialami pasien dan keluarganya. Sehingga, pasien, meski sadar bahwa kondisinya mengkhawatirkan, dapat pulih kembali hanya karena puas dengan kebaikan dokter.

Seorang dokter atau calon dokter itu harus pandai berkomunikasi dan memiliki personal branding yang bagus. Sebab, dokter ini dipandang sebagai profesi yang berhubungan langsung dengan manusia (pasien).

‘’Jadi, komunikasi yang baik itu tidak hanya berbicara. Namun, juga empati maupun mendengarkan,” ujarnya. dr Niken menyebut ada tiga hal penting dalam personal branding. Yakni, knowable (dapat diketahui), likeable (menyenangkan), dan trustable (dapat dipercaya).

Personal branding sebagai proses pengembangan diri untuk membangun identitas dan citra diri. Seseorang yang konsisten memiliki personal branding yang baik, tentunya dikenal oleh khalayak umum. Sehingga, meningkatkan kredibilitas sekaligus kepercayaan publik.

Untuk personal branding itu harus dimulai dari tujuan kita ini memperkenalkan diri kita sebagai apa. Nah, kalau sekarang kan kita sudah dikenal orang sebagai dokter atau calon dokter. Jadi, kita harus menjaga nama baik profesi dengan menyampaikan hal-hal yang baik atau bersikap yang baik.

Kemudian memberi manfaat untuk sesama dengan cara-cara komunikasi yang dapat diterima oleh masyarakat. ‘’Membangun reputasi atau personal branding seorang dokter atau calon dokter diakui membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, bisa jatuh dalam sekejap hanya karena satu kesalahan,” tambahnya.

Preparation Class ini diikuti sebanyak 60 mahasiswa dan mahasiswi S1 Kedokteran dan Kebidanan FK Unair angkatan 2021 dan 2022. Preparation Class ini dilaksanakan sebagai rangkaian awal dalam Seleksi Duta Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) 2023, sebagai wadah bagi para calon Duta FK Unair untuk dapat memahami FK Unair, sebelum nantinya bertugas menjadi seorang duta fakultas. (bw)