Gresik, (pawartajatim.com) – Untuk mengurangi kemacetan dan angka kecelakaan di jalur Pantura,  Gresik sekarang miliki kantong atau Tempat Parkir Khusus (TKP). Kantong ini bisa dimanfaatkan terutama saat jam operasional. Terutama bagi kendaraan truk-truk besar yang melintas dari arah Manyar – Bungah – Sidayu hingga Panceng – Tuban.

Lahan parkir itu dibangun diatas lahan seluas 1,4 Hektar dan mampu menampung 90 sampai 100 truk besar. Kantong parkir yang berada di Desa Ngawen Kecamatan Sidayu tersebut diresmikan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Jum’at (12/1).

Bupati Gresik yang akrab disapa Gus Yani itu mengatakan, tujuan disediakannya TKP tersebut untuk mengurangi kemacetan. Terutama saat jam sibuk yaitu pada pagi pukul 05.00 – 08.00 WIB dan waktu sore pukul 15.00-18.00 WIB. Untuk diluar jam tersebut, truk-truk besar baik dalam kota maupun luar kota yang akan parkir tetap dilayani.

“Semoga dengan adanya kantong parkir ini, dapat mengurai kemacetan dan mengurangi angka kecelakaan di jalur Pantura,” harap bupati. Gus Yani menjelaskan kemajuan perekonomian Kabupaten Gresik terus menggekiat, tentu ada dampak positif dan negatif.

Dampak positifnya perekonomian terus bangkit, dampak negatifnya salah satunya kemacetan. Apalagi jalan raya Deandels Gresik – Lamongan menjadi jalan alternatif. Selain itu, lanjut Bupati Milenial ini dampak pembangunan dari kemajuan daerah akan berkembang pesat di jalur wilayah utara. Apalagi banyak Proyek Strategis Nasional (PSN).

Untuk itu, TKP ini menjadi solusi terkait kepadatan kendaraan utamanya saat jam operasional. “Saya berharap, Dinas Perhubungan terus konsisten dalam pengawasan pada jam operasional kendaraan besar agar memberikan kesempatan kepada mobilitas masyarakat. Utamanya anak-anak sekolah dan aktifitas warga lainnya,” tegasnya.

Menurut bupati, harmonisasi  bentuk komitmen pemerintah daerah terhadap pengusaha dan masyarakat. Dengan tetap mementingkan hak masyarakat. Untuk wilayah selatan tidak perlu kantong parkir karena sudah ada jalan tol.

“Ini masih dalam uji coba, kedepan retribusi parkir khusus ini akan menggunakan digitalisasi agar tidak timbul isu pungutan liar. Karena parkir ini menjadi kontribusi pendapatan daerah,” ungkapnya.

Selain itu, tahun 2024 di kantong parkir  ini juga akan di bangun penyediaan air bersih melalui sumur bor yang akan dibangun Dinas Cipta Karya dan Pemukiman. Juga fasilitas lain seperti toilet dan tempat istirahat sopir yang akan disediakan oleh Dinas Perhubungan.

“Saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua stakeholder. Yang telah membantu dan mensuport terbangunnya kantong parkir di Desa Ngawen ini,” papar bupati. Senada dengan Bupati, Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah, menambahkan TKP ini meneruskan Perda lama.

Jika tidak disediakan maka akan menimbulkan kemacetan jika di parkir di tepi-tepi jalan. “Truk dari dalam kota ataupun luar kota yang akan parkir di TKP ini akan dikenakan tarif parkir sesuai peraturan daerah yang ada, ” tandas Wabup.

Usai meresmikan, Bupati Gresik juga meninjau kesiapan museum Kanjeng Sepuh Sidayu yang akan segera diresmikan tahun ini. Hadir dalam peresmian kantong parkir, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, sejumlah Kepala OPD, Forkopimcam Manyar, Bungah, Sidayu, Dukun, Ujungpangkah dan Panceng, para pengusaha angkutan barang galian C, Organda, serta tokoh agama dan masyarakat. (dra)