Surabaya, (pawartajatim.com) – Merdeka…. Ini kebulatan tekad di kandang banteng. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dibawah pimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, kembali menjadi buah bibir dan sorotan banyak pihak.
Selain karena PDIP mampu hattrick atau menang pemilu tiga kali berturut-turut, partai berlambang banteng moncong putih ini terbukti mampu melewati masa-masa sulit dalam perjalanan politiknya. Pada Pemilukada 2024, PDIP terbukti mampu bertahan menghadapi lawan-lawannya saat konstestasi.
Terbukti banteng moncong putuh ini mampu mengantarkan kader terbaiknya sebagai gubernur atau wakil gubernur di berbagai provinsi, serta ratusan kepala daerah di kota dan kabupaten.
Padahal lawan yang dihadapi cukup berat. Yaitu, koalisi besar partai politik yang terdiri dari Gerindra, Golkar, Nasdem, PAN, PKS, PSI, PBB, PKB dll bernama Koalisi Indonesia Maju (KIM), serta didukung oleh Jokowi, merupakan mantan kader yang dibesarkan PDIP.
Baru-baru ini suasana kembali memanas. Dan kandang banteng kembali meradang. Pasalnya, banyak bertebaran spanduk yang berisi menyudutkan PDIP, dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Tentu saja bagi kader PDIP, spanduk ini sangat politis sekali. Karena Megawati Soekarnoputri yang memimpin partai sejak 1993 hingga sekarang adalah simbol persatuan. Banyak spekulasi beredar, bahwa Megawati Soekarnoputri jangan sampai memimpin PDIP kembali.

Faktor pemecatan Jokowi dan keluarganya menjadi alasan yang sangat menyakitkan. Selain itu, bisa menyulitkan bagi pihak yang berkepentingan untuk ikut intervensi pada saat Kongres ke VI yang rencananya dilaksanakan pada April 2025 mendatang.
Belum lagi faktor Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, yang beritanya viral di berbagai media massa, karena terkesan dipaksakan untuk dijadikan tersangka atas kasus Harun Masiku oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mencermati situasi ini kader PDIP di seluruh Indonesia menjadi meradang. Mereka segera menggelar kebulatan tekad untuk berdiri dibelakang Megawati Soekarnoputri, selaku Ketua Umum dan Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal, serta tegak lurus terhadap keputusan dan instruksi partai.
Diantaranya, adalah Pengurus Anak Cabang/PAC PDIP Kecamatan Genteng Kota Surabaya, yang didukung oleh seluruh pengurus ranting dan pengurus anak ranting. Misalnya, Pengurus Ranting Kelurahan Embong Kaliasin, Ketabang, Kapasari, Peneleh, dan Genteng.
“Situasi ini sangat mirip dengan situasi menjelang Kongres Medan 1996 yang dipaksakan,” kata Ketua PAC PDIP Kecamatan Genteng, H. M Djufri, di Surabaya Kamis (26/12). Pada Sabtu (21/12/2024) mereka berkumpul di Kantor Sekretariat PAC PDIP Kecamatan Genteng Jl. Tambak Dukuh 1, dan menyatakan kebulatan tekad yang dipimpin Sekretaris PAC PDIP Kecamatan Genteng, Norma Yunita.
“Kami semua mendukung pencalonan kembali Megawati Soekarnoputri, sebagai Ketua Umum PDIP pada kongres mendatang,” jelas Norma Yunita, yang juga mantan Anggota DPRD Kota Surabaya periode 2019-2024 ini.
Sembari mencermati situasi yang berkembang dan menunggu arahan dari DPP Partai, seluruh kader PDIP siap melakukan pemantauan wilayah di seluruh Kecamatan Genteng agar tidak menjadi tempat pemasangan spanduk provokatif dan tidak bertanggung jawab. (nanang)