Keren…! Digitalisasi BPJS Kesehatan Dilirik Jaminan Sosial Dunia

Konferensi internasional lembaga jaminan sosial dunia di Nusa Dua, Bali, 6-8 Maret 2024. (Foto/ist)
Konferensi internasional lembaga jaminan sosial dunia di Nusa Dua, Bali, 6-8 Maret 2024. (Foto/ist)

Banyuwangi (pawartajatim.com)- Kinerja BPJS Kesehatan yang menggunakan digitalisasi ternyata diakui dunia. Buktinya, ekosistem digital Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan menjadi salah satu praktik terbaik (best practice) pengelolaan jaminan sosial dunia. Banyak negara tertarik dan mempelajari bagaiaman Indonesia mengelola program jaminan sosial ini, khususnya jaminan keshatan dengan cakupan kepersetaan terbesar di dunia.

Diakuinya digitalisasi BPJS Kesehatan ini terungkap dalam International Social Security Association (ISSA), menggelar kegiatan The 17th ISSA International Conference On Information And Communication Technology In Social Security (ICT 2024) di Nusa Dua, Bali, 6-8 Maret 2024. Kegiatan ini diikuti lebih dari 300 peserta dari 71 negara.

ISSA merupakan organisasi terkemuka di dunia. Anggotanya, institusi jaminan sosial, departemen/lembaga, pemerintah, dan institusi lain yang mengelola/menyelenggarakan satu atau beberapa bidang jaminan sosial. Organisasi ini dibentuk tahun 1927 di bawah naungan International Labor Organization (ILO). Saat ini, ISSA memiliki kurang lebih 350 anggota yang tersebar di 160 negara. Mereka berasal dari Afrika, Asia Pasifik dan Eropa.

” Dalam kegiatan ini, BPJS Kesehatan berbagi pengalaman dalam penerapan teknologi informasi untuk jaminan kesehatan di Indonesia. Sejak Program JKN diimplementasikan kami berkomitmen untuk terus berinovasi, mengembangkan solusi-solusi terkini untuk memberikan pelayanan yang lebih mudah, cepat, dan setara kepada para peserta JKN yang tidak lepas dari peranan teknologi informasi,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti.

Pengelolaan Program JKN,  ekosistem digital sudah terbangun dan saling terhubung satu sama lain. Bukan hanya internal BPJS Kesehatan, namun terhubung dengan ekosistem fasilitas kesehatan, perbankan, Kementerian dan lembaga terkait. Bahkan dengan peserta dan badan usaha.

Saat ini BPJS Kesehatan terhubung dengan lebih dari 23.000 Fasiltas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.000 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam ekosistem ini terdapat jutaan data layanan kesehatan yang terkoneksi satu sama lain. Lalu, di ekosistem perbankan sudah  lebih dari 950.000 kanal pembayaran dan sebanyak 15 Kementerian/lembaga sudah terkoneksi. Lalu, terdapat lebih dari 100 juta arus data atau transaksi per hari. (udi)