Banyuwangi (pawartajatim.com) – Layanan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Banyuwangi ditambah. Selama ini yang  terbatas pada ibu, anak dan lnjut usia (lansia) dilengkapi dengan layanan remaja. Sehingga kini melayani semua usia. Inovasi ini dikenal dengan “Posyandu Terintegrasi”.

“Sebenarnya sudah dilakukan oleh sejumlah posyandu. Namun, dengan direamikan ini, semua posyandu harus melakukan layanan ini. Sekali buka di satu lokasi, Posyandu bisa melayani semua usia, sehingga lebih terintegrasi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (30/8/2023).

Program ini bagian dari upaya menyukseskan program kesehatan nasional. Terutama, meningkatkan kesehatan masyarakat. Inovasi ini adalah program pelayanan kesehatan seluruh siklus hidup.

Terdiri atas empat kategori,  yakni ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, usia sekolah dan remaja, serta usia produktif dan usia lanjut. “Jadi sekarang Posyandu juga melayani kesehatan remaja dan usia produktif. Karena dua kategori usia ini juga penting untuk dijaga kesehatannya,” jelas Ipuk.

Layanan remaja ini sengaja dibuat karena mereka cenderung makan makanan yang kurang baik. Sehingga, menyebabkan malnutrisi. Dampaknya, berpengaruh pada konsentrasi belajar hingga stunting.

“Untuk usia produktif, layanan yang diberikan berupa pemeriksaan penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan gula darah. Dua penyakit tersebut merupakan awal dari munculnya penyakit-penyakit lain yang lebih berat,” tegasnya.

Posyandu Terintegrasi akan dilaksanakan oleh 2.310 Posyandu se Banyuwangi. Program ini melibatkan 13.000 kader yang dibekali dengan 25 kompetensi dasar berdasarkan empat kategori siklus kehidupan.

Misalnya untuk kompetensi pelayanan tentang ibu hamil dan menyusui. Para kader diajarkan memantau status gizi dan tekanan darah. Berikutnya kompetensi terkait usia sekolah dan remaja.

“Selain itu juga edukasi pencegahan anemia bagi remaja putri, hingga edukasi bahaya merokok dan obat-obatan terlarang,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, Amir Hidayat. (udi)