Surabaya, (pawartajatim.com) – Untuk mengejar tercapainya elektrifikasi di Indonesia mencapai 100 persen, PLN Nusantara Power (PLN NP) merehabilitasi lima Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di wilayah Kepulauan Sulawesi Utara. Lima PLTS itu adalah PLTS Bunaken, PLTS Miangas, PLTS Marampit, PLTS Marore dan PLTS Makalehi.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, mengatakan rehabilitasi lima PLTS ini merupakan kolaborasi dengan Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (UIW Sulutenggo) PT PLN (Persero). Total kapasitas dari lima PLTS ini adalah 925 kWp atau setara dengan total pelanggan mencapai 1.394 rumah tangga.
“Selain kemampuan utama memproduksi listrik berkualitas, PLN NP juga memiliki kompetensi lain yaitu, Green Power Solution. Keunggulan ini selain dapat mendorong menuju Indonesia teraliri listrik 100 persen juga agar masyarakat di wilayah kepulauan dapat dengan mudah mendapatkan akses energi listrik,” kata Ruly, Jumat (9/6).
Melalui Green Power Solution, PLN NP memiliki keunggulan di bidang operation dan maintanance Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Tujuannya untuk mewujudkan transisi energi di Indonesia melalui Proyek Solar Panel, serta mempercepat transisi energi dan mengurangi emisi karbon demi tercapainya net zero emission pada 2060 mendatang.
Sebelum dilaksanakan rehabilitasi, PLN NP melakukan asessment dan investigasi pada PLTS guna mencari permasalahan mengingat umur beberapa komponen pada PLTS sudah mencapai lebih dari lima tahun.
“Proyek rehabilitasi ini ditujukan untuk mengembalikan operating hour dari PLTS kurang lebih 40 persen dari total daya awal dan direncanakan selesai Agustus 2023,” jelasnya. General Manager PLN UIW Sulutenggo, Ari Dartomo, mengapresiasi kolaborasi yang terjalin dengan PLN NP ini. PLN NP dinilai memiliki kemampuan dan pengalaman dalam mengelola dan pemeliharaan di PLTS.
“PLN UIW Sulutenggo sangat mendukung program dari percepatan transisi energi. Salah satunya, melalui rehabilitasi PLTS yang sudah terinstall di beberapa pulau. Hal ini secara langsung telah mendukung program pemerintah dalam penggunaan pembangkit yang ramah lingkungan”, terang Ari.
Sulawesi Utara sendiri memiliki bauran energi yang bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT) telah mencapai lebih dari 40 persen, di mana salah satunya kontribusi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). (red)