Mojokerto, (pawartajatim.com) -Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan untuk memperingati Hari kesatuan Gerak PKK ke-51 dan Jambore Kader PKK Jatim di Hotel Grand Whiz Trawas, (14/3). Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Pembina Tim Penggerak PKK Jatim hadir untuk memberikan penguatan gerak TP-PKK dalam mewujudkan visi misi PKK yaitu terwujudnya keluarga sehat, sejahtera dan berkarakter.
Kegiatan ini dihadiri Ketua TP-PKK Jatim, Arumi Bachsin, Ketua TP-PKK Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah yang menjadi mitra Kerja TP-PKK, termasuk Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati, MM.
BKKBN dan PKK selalu bersinergi terutama untuk aksi konvergensi percepatan penurunan stunting yang telah sukses menurunkan 4,3persen angka prevalensi stunting di Provinsi Jawa Timur sebesar 19,2 persen menurut data SSGI 2022.
Mengawali acara, dalam sambutannya, Arumi Bacshin menyampaikan bahwa tema acara hari ini, yaitu “Bergerak Bersama Menuju Keluarga Sejahtera dan Tangguh Wujudkan Indonesia Tumbuh” mengandung makna yang sangat mendasar di era masa kini.
Makna kebersamaan dan keterpaduan harus dicurahkan sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraan keluarga dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. “Sebagai mitra pemerintah, gerakan PKK senantiasa tumbuh dan berkembang bersamaan dengan dinamika perkembangan pembangunan di Indonesia.
Sasaran pencapaian Program Pemerintah perlu kita dorong melalui peran nyata sebagai gerakan dalam pembangunan yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat, menuju terwujudnya keluarga dan masyarakat yang sejahtera,” pungkas Arumi.
Khofifah memberikan penguatan konvergensi utamanya kepada Perwakilan BKKBN Jawa Timur sebagai leading sektor aksi percepatan penurunan stunting, yaitu kawal penurunan stunting bersama mitra kerja.
“Tak hanya berfokus pada faktor sensitif dan faktor spesifik saja, tetapi ada faktor lain yang juga perlu diperhatikan, yaitu cinta kasih kepada anak,” tegas Khofifah. Menurut dia, pengawalan penurunan stunting dimulai dari remaja. Perubahan mindset pada remaja akibat era globalisasi menjadi tantangan kita bersama sehingga perlu pendampingan agar remaja bisa memahami tentang hidup sehat.
Selanjutnya mendampingi Ibu hamil agar melahirkan bayi yang sehat dan tumbuh kembang anak dengan memberikan cinta kasih yang cukup, tidak hanya sampai anak usia lima tahun tetapi enam tahun.
“Muaranya adalah mewujudkan ketahanan keluarga yang harmonis, sejahtera, lahir dan batin,” tutup Khofifah. (bw)