Jakarta, (pawartajatim.com) – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, memastikan, sistem distribusi closedloop Minyak Goreng Curah Rakyat dengan harga terjangkau berjalan sesuai rencana. Kementerian Perdagangan mencatat telah ada lebih dari 10.000 pengecer minyak goreng curah, dan jumlah ini akan terus ditingkatkan.

Penegasan itu dikemukakan, Mendag Lutfi, saat meninjau Pasar Kampung Ambon, Jakarta Timur, Selasa (7/6) pagi. Turut mendampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan.

“Kami meninjau langsung ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga dari Program Minyak Goreng Curah Rakyat dalam jaringan closedloop Pelaku Usaha Jasa Logistik dan Eceran (PUJLE). Dalam dua minggu, program minyak goreng curah rakyat akan menjangkau 10.000

pengecer yang termasuk dalam 10.000 titik yang telah ditetapkan.  Kemendag  berencana  untuk  menaikkan targetnya menjadi 30.000 pengecer di 10.000 titik penjualan di pasar,” kata Mendag Lutfi.

Mendag Lutfi, mengatakan, semua segmentasi distribusi minyak goreng curah rakyat ini di jalankan melalui aplikasi digital sehingga proses distribusi dapat dipantau secara real-time. “Sifat real-timeini juga memungkinkan pemerintah mengetahui jika ada hambatan atau ketersendatan distribusi,”jelas Mendag Lutfi.

Distribusi minyak goreng curah, kata Lutfi, dikoordinasikan dengan Satuan Tugas Pangan Kepolisian Republik Indonesia, Kejaksaan Agung, dan Tentara Nasional Indonesia. “Oleh sebab itu kami minta  pelaku usaha dalam tata niaga  minyak  goreng untuk mengikuti aturan pemerintah. Hal ini demi memastikan ketersediaan dan keterjangkauan minyak goreng curah di masyarakat,” kata Mendag Lutfi.

Program Minyak  Goreng Curah untuk Rakyat (MGCR) menyediakan, minyak goreng curah hasil alokasi untuk dalam negeri (domestic market obligation/DMO) kepada masyarakat dengan harga Rp 14.000/liter atau Rp 15.500/kg.

Program ini melibatkan produsen CPO sebagai  pemasok bahan baku minyak goreng, produsen  minyak  goreng sebagai pemasok minyak goreng curah, pelaku usaha  jasa  logistik  eceran  (PUJLE)  dan distributor dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SiMIRAH), pengecer, serta eksportir.

Program ini diatur melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 33 Tahun 2022 tentang Tata Kelola Program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) untuk mengoptimalkan, pendistribusian minyak goreng curah, mulai berlaku pada 23 Mei 2022.

Permendag ini mengatur kewajiban bagi seluruh produsen crude palm oil (CPO) dan/atau eksportir CPO, refined, bleached  and deodorized  palm  oil(RBD  Palm Oil); refined, bleached and deodorized palm  olein(RBD  palm olein), dan used cooking oil (UCO) untuk berpartisipasi dalam program MGCR.   Sedangkan, produsen yang tidak berpartisipasi dilarang mengekspor produk-produk tersebut.

Mendag Lutfi, menyampaikan komitmen pemerintah untuk menggiatkan kembali ekspor CPO dan  produk  turunannya. Menurut Mendag Lutfi, pemerintah berkomitmen untuk mendorong kenaikan harga tandan buah  segar (TBS) di tingkat petani.

“Kami juga memastikan bahwa ekspor akan  berlangsung  segera. Dengan begitu, kami akan  memastikan bahwa harga TBS di tingkat petani juga akan baik. Target  kita adalah tidak kurang dari Rp 2.500/kg, bahkan setidaknya mencapai Rp 3.000/kg pada kesempatan pertama,” kata Mendag Lutfi.

Per 5 Juni 2022, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan 251 persetujuan ekspor (PE) untuk minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya. PE tersebut adalah untuk ekspor 305.032 ton CPO  dan  produk  turunannya.

Jumlah tersebut mencakup sekitar 29 persen dari rencana ekspor untuk periode Juni yang sebesar 1.040.040 ton. (bw)