
Banyuwangi,(pawartajatim.com)- Jumlah kendaraan dan penumpang di jalur penyeberangan Ketapang – Gilimanuk ternyata turun selama libur Natal kemarin. Penyebabnya, diyakini faktor cuaca. Wisatawan yang akan ke Bali memilih menunda keberangkatan akibat kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
Data dari ASDP Ketapang, Banyuwangi, selama libur Natal, arus kendaraan dari Jawa ke Bali turun hingga 7 persen. Dicontohkan, arus kendaraan ke Bali pada 27 Desember hanya 14.431 unit. Jumlah ini turun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 15.370 kendaraan. “ Turunnya sekitar 7 persen,” kata General Manager ASDP Ketapang, Yani Andriyanto, Sabtu (28/12/2024).
Penurunan juga terjadi pada arus penumpang. Pada 27 Desember kemarin, jumlah penumpang yang menyeberang ke Bali mencapai 57.050 orang. Turun sekitar 5 persen dari tahun 2023 yang mencapai 59.775 orang.
Diprediksi, turunnya arus penumpang dan kendaraan ini akibat cuaca. Penumpang diperkirakan memilih bertahan di rumah karena kondisi alam tak menentu. Apalagi, cuaca akhir tahun ini terbilang lebih ekstrim dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain cuaca, anjloknya jumlah penumpang dipicu libur panjang akhir tahun. Sehingga, arus penumpang dari Jawa ke Bali terpecah. “ Jadi, tidak datang bersamaan seperti tahun -tahun sebelumnya. Sebab, liburan akhir tahun ini cukup panjang. Ditambah, libur sekolah hingga awal Januari 2025,” jelas Yani.
Pihaknya memprediksi akan ada puncak kepadatan penumpang dan kendaraan menjelang pergantian tahun. Prediksinya, pada 29-30 Desember besok. “ Predikinya, ada puncak lonjakan selama dua hari mendekati pergantian tahun,” jelasnya lagi.
Mengantisipasi kondisi itu, sejumlah skenario telah disiapkan ASDP. Salah satunya, menyiapkan sejumlah titik kantung penampungan jika terjadi kepadatan. “ Ada titik bufferzone, seperti dermaga Bulusan dan Terminal Sritanjung. Kami bersama Polri dan Dishub sudah menyiapkan skenario antisipasi puncak kepadatan,” tutupnya. (udi)










