Banyuwangi, (pawartajatim.com) – Aksi melestarikan aliran sungai terus digencarkan di Banyuwangi. Terbaru, aksi ini melibatkan sekolah dan kampus, dikemas dengan program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu).
Target program ini menggerakkan siswa dan mahasiswa untuk bersama-sama menjaga aliran sungai. “ Ini melangkapi program untuk penyelamatan lingkungan. Gerakan ini melibatkan banyak pihak dari lintas sektoral yang dialiri sungai,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat meluncurkan program Sekardadu di Dam Tenggoro, Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Rabu (30/3).
Program ini memberikan edukasi pada siswa SD hingga SMA, termasuk mahasiswa. Mereka diberikan pengetahuan tentang menjaga ekosistem sungai. Termasuk, memberikan pemahaman pada masyarakat menjaga aliran sungai dari sampah, terutama sampah plastik.
“Jadi, sekolah dan perguruan tinggi membuat program untuk menjaga kebersihan sungai. Ada 9 perguruan yang terlibat memonitor daerah aliran sungai,” jelas Ipuk. Selain edukasi, program ini juga memanfaatkan stren kali untuk destinasi wisata.
Termasuk, mengubah sungai menjadi kolam ikan dan kolam renang yang ramah untuk anak-anak. Dampak program ini diharapkan menjaga lingkungan irigasi dan ekosistem sungai. “Tentunya, lingkungan menjadi lebih sehat dan nyaman,” tegasnya. (udi)