Surabaya, (pawartajatim.com) – Tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Telkom (ITTelkom) Surabaya mengembangkan inovasi di bidang pertanian berupa Autonomous Tractor. Traktor otomatis yang diberi nama Autonomous Tractor ‘Siluman’ ini dapat digerakkan dengan remote control, sehingga, memudahkan petani dalam membajak sawah.
Tim Pengembang Autonomous Tractor, Muhammad Rafli Putra, mengatakan Autonomous Tractor ‘Siluman’ ini dikembangkan untuk meningkatkan produk hasil pertanian sekaligus mempermudah petani di tengah terbatasnya SDM pertanian saat ini.
Autonomous Tractor ini dilengkapi dengan remote pengendali jarak jauh, mesin silinder, tenaga 10/2400 dan bahan bakar 11 liter. Dibuatnya Autonomous Tractor ini juga agar mesin dapat bergerak secara terus menerus.
“Kelebihan traktor yang kami buat dilengkapi dengan dinamo stater. Jadi, tinggal pencet tombol saja, karena kami pakai remote control. Kita buat Autonomous Tractor dengan menentukan rute-rute yang ditentukan pengguna,” kata Rafli, saat ditemui di Kampus ITTelkom Jalan Ketintang Surabaya, Selasa (2/5).
Keunggulan lainnya terletak pada sistem yang bersifat autonomous dan manual (remote). Sehingga, dapat memudahkan petani dalam membajak sawah. Selain itu, inovasi ini juga dilengkapi dengan GPS (global positioning system). Petani cukup membuat rute lahan sawah yang akan dilalui traktor. Setelah itu, traktor akan berjalan secara otomatis sesuai pengaturan.
“Jadi kita bisa menggerakkan traktor jarak jauh dengan remote dan menentukan rute yang akan dilewati traktor,” tambahnya. Sementara itu, Rektor ITTelkom Surabaya, Dr Tri Arief Sardjono, menjelaskan karya inovasi yang dibuat selama kurang lebih enam bulan ini, sebelumnya merupakan hasil penelitian tim dosen dan mahasiswa ITTelkom Surabaya di Puspa Lebo Sidoarjo.
Dari hasil penelitian tersebut, ada permintaan untuk mendesain ulang traktor manual menjadi autonomous berbasis remote control. Meskipun traktor ini belum diujicobakan secara langsung ke sawah, ke depan inovasi ini bisa dipakai secara luas oleh Dinas Pertanian.
“Dari uji coba ini kita akan tahu riil kondisi di sawah karena pakai GPS. Kita lihat kondisi status GPS mampu melihat posisi atau tidak. Karena sawah terbuka malah lebih bagus. Selain itu, karena ini traktor pembajak yang harus dicobakan juga torsi, roda pembajaknya,” jelas Tri Arief.
Ke depan, targetnya tim akan mengembangkan bahan bakar Autonomous Tractor ini yang semula solar menjadi tenaga listrik. Sehingga, lebih ramah lingkungan dan mudah digerakkan. (red)