Surabaya, (pawartajatim.com) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya meraih penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbukristek) pada subkategori Perguruan Tinggi Akademik Pemeroleh Kontribusi Mitra Terbesar dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Penghargaan diserahkan Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Prof Ir Nizam MSc DIC PhD di Gedung Trimurti, Prambanan, Yogyakarta, Senin (29/5). Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, mengatakan penghargaan ini adalah hasil dari kerja keras seluruh sivitas akademika ITS.

Terdapat peran kerja sama yang penting dari para peneliti, mahasiswa, beberapa pusat riset dan direktorat seperti Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi (DIKST) serta Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS atas capaian ini.

“Bentuk kerja sama inilah yang mengantarkan ITS untuk mencapai beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi hingga dapat meraih penghargaan ini,” ungkap Ashari, Selasa (30/5). Ashari menjelaskan ITS unggul dalam IKU 6 perguruan tinggi, yaitu kerja sama dengan mitra kelas dunia.

Ia memaparkan dalam dua tahun terakhir, ITS telah mendapatkan kontribusi yang cukup besar dari beberapa mitra. “Kontribusi tersebut khususnya adalah berupa dana padanan (matching fund) yang berperan penting dalam pengembangan produk-produk inovasi ITS,” terangnya.

Produk-produk hasil kolaborasi ITS dengan beberapa mitra tersebut, lanjut Ashari, memiliki peran besar bagi bangsa. “Produk inovasi itu, di antaranya adalah Tablet Merah Putih (DigITS) dan Bus Listrik Merah Putih (BLiMP) yang digunakan pada KTT G20 lalu,” terangnya.

Salah satu dosen ITS juga mendapatkan penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dalam kategori Anugerah Sosok Inspiratif. Yakni, Dr Muhammad Nur Yuniarto ST yang telah menjadi ketua tim peneliti dalam Konsorsium Pembuatan Bus Listrik Merah Putih. (red)