Surabaya, (pawartajatim.com) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuka program studi (prodi) baru. Yakni Rekayasa Kecerdasan Artifisial (RKA) dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) yang masuk dalam Departemen Teknik Informatika.

Kepala Departemen Teknik Informatika, Prof Dr Eng Chastine Fatichah, mengatakan, program-program tersebut dirancang untuk memberikan mahasiswa pendidikan komprehensif dan keterampilan praktis guna berkembang dibidang teknologi dan ilmu komputer yang terus berkembang pesat.

Program Studi Rekayasa Kecerdasan Artifisial dan Rekayasa Perangkat Lunak bertujuan untuk melahirkan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia teknologi masa depan. ‘’Kami berkomitmen untuk mendesain kurikulum inovatif, fasilitas terkini dan pendekatan pembelajaran praktis yang mendukung pengembangan kemampuan belajar mahasiswa,” kata Prof Chastine, ditemui di Aula Informatika ITS Surabaya, Rabu (5/7).

Program studi RKA, lanjut Prof Chastine, menawarkan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari teknik-teknik pengembangan sistem yang dapat mengikuti cara pemikiran, pembelajaran dan adaptasi manusia.

“Dengan fokus pada prinsip-prinsip AI, mahasiswa akan dilengkapi dengan keterampilan untuk menciptakan solusi cerdas dan inovatif di berbagai industri seperti manufaktur, pendidikan, kesehatan, dan lainnya,” jelasnya.

Menurut Prof Chastine, program RPL menyajikan kurikulum komprehensif dan mendalam yang dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk unggul dalam pengembangan perangkat lunak.

“Program ini menekankan berbagai aspek rekayasa perangkat lunak, termasuk desain, pengembangan, pengujian, manajemen proyek dan pemeliharaan perangkat lunak,” katanya.

Ketua Tim Pembentukan Prodi RKA, Dr Anny Yuniarti, menyebut lulusan program RKA akan memiliki kompetensi dalam merancang, menganalisis, mengimplementasikan dan menguji sistem AI yang efisien dan efektif.

“Contoh aplikasi yang telah dibuat oleh Departemen Teknik Informatika, salah satunya bermain dan belajar huruf Hijaiyah. Selain itu, produk dari AI yang dapat dikembangkan yakni pengenalan objek dalam gambar, chatbot, asisten virtual, mobil self-driving dan sistem rekomendasi,” ungkapnya.

 Sementara, Sekretaris ITS sekaligus Dosen Pengajar Prodi RPL, Dr Ir Umi Laili Yuhana SKom, mengatakan banyak produk yang telah dikembangkan oleh mahasiswa dari Departeman Teknik Informatika sebelum dibukanya kedua prodi baru tersebut.

Kalau bicara RPL itu bisa diibaratkan dengan teknik Sipil. Kalau saat mereka membangun hotel yang mewah pasti akan ada yang dikuatkan dari awal pembangunan, serta struktur dan desainnya agar menjadi bagus.

‘’Sama dengan RPL yang akan membuat sebuah produk dengan dasar dan struktur serta analisis yang baik, seperti aplikasi yang kontribusinya dari ITS untuk nasional,” ujarnya. Selain itu, pembukaan kedua prodi tersebut juga telah sejalan dengan komitmen dari ITS yang ingin menyematkan diri sebagai ahli di bidang ICT.

“Dengan adanya pembukaan prodi baru ini diharapkan dapat semakin memantapkan diri ITS sebagai ahli di bidang ICT,” pungkasnya. (red)