Banyuwangi, (pawartajatim.com)- Investor tambang emas Tumpangpitu, Pesanggaran, Banyuwangi PT Bumi Suksesindo (BSI) menggandeng sejumlah Perguruan Tinggi (PT) untuk mendalami ilmu geologi. Sebuah laboratorium disiapkan sebagai pembelajaran langsung di lokasi tambang.
Sejumlah PT yang digandeng diantaranya, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Diponegoro, Universitas Pembangunan Nasional ” Veteran” Yogyakarta, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta dan Politeknik Negeri Banyuwangi.
Ajakan belajar geologi ini ditandai dengan penyerahan sejumlah buku dan alat peraga (core) geologi di Kampus Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi), Kamis (2/6) siang. “Ini bagian dari sumbangsih kami untuk dunia pendidikan, sekaligus mengajak mahasiswa mendalami geologi,” kata Direktur PT BSI, Cahyono Seto disela penyerahan alat peraga geologi.
Pihaknya berharap, dengan bantuan alat peraga geologi dan buku petunjuk, makin banyak mahasiswa yang tertarik mendalami ilmu geologi. Saat ini, masih sedikit kampus yang membuka jurusan geologi.
“Kami ada lab yang bisa dijadikan pusat latihan, jadi bisa praktik langsung di lokasi tambang,” jelasnya. Saat ini, baru enam PT yang diajak kerjasama. Ke depan, akan terus ditambah. Harapannya, makin banyak mahasiswa lulusan geologi yang linier dengan pertambangan.
Alat geologi yang diberikan ini berisi berbagai jenis batuan hasil geologi. Mulai dari permukaan, kedalaman 50 meter, 100 meter hingga 1000 meter. Alat peraga ini ada yang didatangkan dari Australia.
“Kami juga siap jika tenaga tambang kami diundang jadi dosen di PT untuk sharing ilmu geologi,” tutup Cahyono Seto. Alat geologi menjadi amunisi baru bagi sejumlah PT. Dengan peraga geologi, mahasiswa akan melihat secara langsung benda-benda di dalam bumi.
“Ini pentingnyq sinergi antara kampus dengan dunia usaha dan industri,” kata Direktur Poliwangi, M. Sofiul Amin. Saat ini, mahasiswa diberikan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yaitu mahasiswa yang praktik di dunia usaha atau industri bisa dianggap menempuh mata kuliah.
“Jadi, tidak harus selalu di kelas untuk menempuh SKS, bisa praktik di dunia industri,” tegasnya. Rencananya, Poliwangi akan mengusulkan jurusan geologi untuk mengenalkan teknologi pertambangan ke masyarakat.
Apalagi, Banyuwangi memiliki tambang emas yang bisa dijadikan lokasi praktik. (udi).











