Surabaya, (pawartajatim.com) – Rekomendasi strategis Ikatan Psikologi Klinis (IPK) di Temu Ilmiah Nasional Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) ke-6 di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. IPK – HIMPSI menggelar agenda Temu Ilmiah Nasional tahunan ke – 6 pada 6 & 7 Desember 2024.
Agenda tahunan ini digelar di Fakultas Psikologi Unair. Dalam acara tersebut dibahas peran psikologi klinis pada masa transisi era society 5.0, termasuk peluang dan tantangan dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis.
Kegiatan ini diikuti sekitar 360 peserta dan dihadiri Ketua Panitia, Farida Kurniawati Tjahjadi, S.Psi, Ketua IPK- HIMPSI, Naftalia Kusumawardhani, S.Psi, M.Psi, Ketua Umum HIMPSI, Andyk Matulessy, Dekan Fakultas Psikologi UNAIR,Profesor Suryanto,
Direktur RS Jiwa Menur mewakili Pelaksana Jabatan (PJ) Gubernur Jawa Timur/Jatim, Drg Fitria Dewi, dalam sambutannya Ketua IPK-HIMPSI, Naftalia Kusumawardhani,S.Psi, MSi, mengutip isi puisi yang ditulis Driyakara. Isinya kurang lebih berbunyi : Hidup ini permainan, tetapi jangan dipermainkan
Naftalia Kusumawardhani mengatakan, di era society mengharuskan manusia untuk hidup dengan teknologi informasi. “Jika begini apakah masih bisa disebut dunia masih dalam genggaman manusia ataukah malah hanyut didalamnya? tanya Ketua IPK- HIMPSI, Naftalia Kusumawardhani, S.Psi, M.Psi, kepada pawartajatim.com, belum lama ini.
Fenomena judi online, bunuh diri dan atau membunuh orang terdekat Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Ikatan Psikologi Klinis. Masih menurut Naftalia, tema Temu Ilmiah Nasional ini sudah dikemas dengan baik oleh panitia, baik pra Temu Ilmiah, seminar, maupun workshop,6 sehingga hasil rekomendasinya bisa berguna untuk masyarakat.
Dekan Fakultas Psikologi Unair, Prof Suryanto, menyampaikan bahwa Isu kesehatan mental menjadi isu strategis dan juga menguat saat di forum Universitas dan Perguruan Tinggi dunia di Australia. Pada kesempatan tersebut, Profesor Suryanto juga mengingatkan janji pengabdian insan psikologi kepada nusa dan bangsa sebagaimana termaktub dalam hymne HIMPSI.
Menurut Profesor Suryanto, jika Ketahanan fisik diukur melalui olahraga, maka perlu juga dipikirkan parameter kesehatan mental. Direktur RS Jiwa Menur, Drg Fitria Dewi yang juga Perwakilan PJ Gubernur Jatim, dalam sambutannya saat membuka Temu Ilmiah Nasional HIMPSI Ke- 6 ini menyampaikan
Psikolog punya tanggung jawab moral dalam pembagunan mental masyarakat terlebih lagi di erah teknologi informasi. Perubahan semakin cepat, menuntut manusia beraktifitas tanpa kehilangan rasa kemanusiaan.
Tumbuhnya kasus stres, kecemasan, depresi yang meningkat di masyarakat perlu mendapat perhatian khusus. “Penambahan Tower di RS Jiwa Menur apakah bukti perkembangan kemajuan kesehatan mental ? Kasus bullying, kecanduan gadget, pornografi merupakan contoh pasien kesehatan mental remaja di RS Jiwa Menur,” kata Direktur RS Jiwa Menur, drg Fitria Dewi.
Ratio tenaga psikologi klinis yang ada masih tidak sesuai dengan standar WHO. Edukasi masyarakat perlu dilakukan kolaborasi dengan pihak terkait, terutama pengambil kebijakan. “Transportasi data kesehatan mental pasien di erah digital sangat dibutuhkan privacy nya. Terutama berkaitan dengan persoalan hukum,” tambah Fitria Dewi. (nanang)