Executve Chef Hotel Maxone Dharmahusada Surabaya, Chef Luhur. (foto/nanang)

Surabaya, (pawartajatim.com) – Executve Chef Hotel Maxone Dharmahusada dengan pengalaman panjang. Masih teringat dibenak Executive Chef Hotel Maxone Dharmahusada Surabaya, Luhur Wahyu Jatmiko, saat melayani Menteri Koperasi, Teten Masduki (saat itu).

Dia menghidangkan menu tradisional khas nusantara yaitu ikan bakar, ayam goreng dan singkong goreng. Kemudian Chef Luhur, teringat pula saat-saat melayani jamuan makan pasangan artis kenamaan di tanah air, yaitu Anang Hermansyah dan Ashanty.

Kedua hal tersebut tentu menyenangkan dan membanggakan bagi seorang chef, termasuk juga Chef Luhur. Dia dilahirkan di Malang, 6 Oktober 1975. Kemudian menyelesaikan pendidikan SD, SMP, SMA juga di Malang.

Lalu dia melanjutkan menempuh pendidikan jurusan memasak di Bisnis Training Center. Walaupun sebenarnya ingin sekolah hukum karena ingin menjadi seorang hakim atau jaksa. Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan, Luhur bekerja di sebuah restoran Mexican Food di Cilegon, Banten.

Kemudian oleh Pondok Rosa, tempatnya bekerja, Luhur di tempatkan di Green Park Amigos Jakarta, sebagai Chef De Partie (CDP). Lanjut bekerja di Prime Steak dan Prime Distro yang buka di Malang dan Medan Terus di Lendmark skillet steak.

Setelah itu, bekerja di restoran Seafood Makassar, Puang Icha milik Gura Kamajaya. Perjalanan karir berlanjut di MM Resto Juanda, pada Tahun 2014 bekerja di Hotel Crown Prince dan Veer Wood.  Sempat pindah ke Kota Batam bekerja sebagai konsultan restoran De Bottle, terus pindah ke Hotel Luminor di Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara.

Perjalanan karir berlanjut ke Capa Resort By Sahid Maumere, tetapi kemudian balik lagi ke Hotel Luminor Tanjung Selor. Terus berpindah ke Limojiko Spa And Resort, Halmahera Utara. Lanjut Buah Lawa Resto, terus Hotel Savana Malang dan terakhir berlabuh di Hotel Maxone Dharmahusada, hingga sekarang.

Walaupun Chef Luhur sangat piawai memasak Western Food, namun dia juga mengakui susah untuk memasak masakan original Nusantara. Terutama daerah Timur Indonesia. Contohnya masakan papeda, nasi jaha yang tampilan bentuknya seperti lemper bakar atau nasi bakar yang disajikan dengan cakalang, kuah kuning, sayur urap.

“Biasanya disajikan event tertentu misal upacara ganti atap rumah,” kata Luhur Wahyu Jatmiko, kepada pawartajatim.com, Sabtu (28/12/2024). Hasil karya masakan yang sudah pernah dibuat oleh Chef Luhur, antara lain pizza satu meter, kebab satu meter, steam ikan patin berat 5 kg.

Salah satu masakan terbaik Chef Luhur. (foto/nanang)

Sedangkan, menu fusion karyanya adalah salad Middle East, roti isi daging atau ayam, yang dipadu dengan sayuran. “Saya sangat suka banget memasak Mexican Texas Western seperti steak. Tetapi saya idak suka menu jerohan dan cingur,” jelas chef yang membawahi tujuh orang staf ini.

Untuk persiapan acara Tahun baru di Hotel Maxone Dharmahusada, tempatnya bekerja, dia menyiapkan menu istimewa ikan dori dan gurami, Indian style dan, Middle East, serta masakan nusantara.

Ketika ditanya tentang setiap orang memiliki tangan yang berbeda, Chef Luhur, langsung mengiyakan. Sebagai contoh apabila tujuh stafnya memasak menu nasi goreng, walaupun bahan, alat memasak, ingrident dan Standar Of Operasional (SOP) sama, hasilnya tetap ada perbedaan.

Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor teknik memasak, panasnya suhu wajan, dan feeling. Chef Luhur, sendiri mengaku apabila ada perasaan tidak baik atau tidak mood saat memasak, maka dia berhenti sebentar, kemudian ngopi.

“Takaran atau gramacy menjadi patokan penting dalam memasak,” ungkap lelaki yang memiliki hobby touring dan badminton ini. Karena itu, Chef Luhur, selalu bertindak sebagai quality control atas menu masakan yang dibuat oleh chef bawahannya.

Walaupun pernah mengalami bekerja dengan chef yang pelit untuk berbagi ilmu, namun Chef Luhur tetap memiliki Chef panutan. Yaitu, Chef Heriyanto yang dikenalnya sewaktu bekerja di Prime Steak. Dari mentornya tersebut dia mendapatkan training khusus. Diantaranya teknik, memasak dan pelajaran administrasi dapur

Sebagai Chef yang profesional, hal yang menyenangkan bagi pengagum Chef Rudi Khoirudin ini  adalah bisa bekerja sesuai hobby, sehingga bisa keliling Indonesia sambil bekerja. Sedangkan hal yang menyedihkan adalah tetap melakukan aktifitas memasak saat terjadi gempa.

“Pengalaman di Maumere tersebut benar -benar teringat hingga sekarang,” tutur penyuka musik rock Sepultura Iron Maiden, dan Kaisar ini. Impian terbesar dalam angan-angan ayah dari dua orang anak, dan warga Menganti Gresik ini adalah memiliki usaha sendiri di bidang kuliner yaitu restoran steak yang selama ini ditekuninya. (nanang)