Surabaya, (pawartajatim.com) – Prabowo Kusminarno yang lahir di Semarang 16 Januari 1979, adalah contoh dari manisnya buah perjuangan dan ketekunan. Betapa tidak, Prabowo yang awalnya hanya seorang mandor pabrik yang juga pernah menjadi office boy akhirnya mampu meraih impiannya menjadi seorang Executive Chef di sebuah hotel ternama di Surabaya, tepatnya di Aston Inn Jemursari.
Cerita sukses Prabowo dimulai dari lulus sekolah SMA di Semarang dan menjadi seorang mandor di Pabrik gir sepeda merek DID. Kemudian pabrik tersebut tutup karena krisis moneter yang menerpa Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Prabowo kemudian memilih hijrah ke Surabaya, Tahun 2002 diterima menjadi Office Boy (OB) di Sekolah Hotel Surabaya (SHS) yang dipimpin almarhum Bagus Supomo. “Oleh Bapak Bagus Supomo saya dimotivasi untuk sekolah di SHS, dan mengambil jurusan food product,” kata Executive Chef Hotel Aston Inn Jemursari, Prabowo Kusminarno, kepada pawartajatim.com, Kamis (19/9/2024).
Karena akhirnya timbul keinginan untuk bisa menjadi seorang chef, Prabowo juga belajar jurusan yang lain yaitu Food & Beverage Service, dan Room Division. Prabowo perlu perjuangan keras untuk bisa mencapai keinginan dan cita-citanya tersebut.
Pagi bekerja sebagai OB, sore kuliah, malam bekerja sebagai casual di Hotel Equator, Hilton, Sahid dan Shangri-La. “Gaji saya sebagai OB dipotong untuk bayar kuliah. Sehingga saya harus dobel kerja untuk bertahan hidup,” jelas pengagum Chef Gordon Ramsay ini.
Karena bekerja keras selama 22 jam perhari, akhirnya menderita sakit vertigo. Hari-harinya dilalui dengan aktifitas rutin bekerja, minum obat sakit kepala, kuliah, terus kembali bekerja sebagai casual hingga larut malam.
Ibarat kata pepatah, tidak ada upaya yang mengkhianati hasil. Akhirnya Prabowo bisa bekerja sebagai chef seperti yang selama ini diidam-idamkannya. Laki-laki penyuka menu penyetan dan tidak suka masakan kepiting ini kemudian bekerja di First Cafe By Nescafe, di bagian main kitchen selama 8 tahun.
Kemudian karena harga sewa naik, akhirnya tempat dia bekerja itupun akhirnya tutup. Karir Prabowo pun merangkak naik, saat bekerja di Hotel Somerset, dia menjadi Demi Chef, dan di Crown Prince menjabat Demi Chef 2 tahun, kemudian di Fave Rungkut menjadi Chef De Party (CDP), menggantikan Chef Eko.
“Ada hal yang lucu. Saat bekerja di Cafe, Chef Eko, pernah menjadi assisten saya, tetapi saya juga pernah jadi assisten Chef Eko saat bekerja di hotel,” ungkap penghobi olahraga lari ini. Puncak prestasi Chef Prabowo tercapai saat bekerja Aston Inn Jemursari.
Saat opening, tepatnya di tahun 2021 dia berhasil meraih jabatan Executive Chef. Waktu itu General Managernya dijabut oleh Wahyu Setyobudi. Menu buatan Chef Prabowo antara lain pizza pecel, sushi rendang, mie celor, ketoprak ayam panggang, dorang songkem, dan soto bebek.
Hal yang menyenangkan bagi Chef Prabowo adalah saat melihat makanan buatannya habis dimakan tamu. Tamu istimewa yang pernah dilayani oleh Chef Prabowo antara lain Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Emil Dardak, dan Presiden Joko Widodo saat dia diperbantukan di Aston Jember.
Tamu Very Very Important Person (VVIP) yang juga sering dilayani adalah petinggi Group Archipelago, manajemen hotel tempatnya bekerja, yaitu Jhon M Fload. Sebagai chef yang handal dan profesional, Chef Prabowo dituntut untuk bisa membuat semua menu masakan, baik Indonesian food, Chinese, Japanese, Korean, Arabian, Mediteranian, dan Western.
Namun, ada menu yang menurutnya susah untuk dibuat, yaitu Japanese food karena bumbu harus diracik satu persatu. Sedangkan menu masakan yang mudah dibuat adalah Korean, karena bumbunya pasta dan sudah tersedia.
Menurut Chef penyuka film kartun Spongebob ini, setiap manusia memiliki tangan yang berbeda, dan beda tangan pasti beda rasa. Ungkapan ini memiliki arti sebagai berikut : karena teknis yang dilakukan bisa jadi berbeda, misalnya bumbu ada diuleg dan ada yang diblender.
Demikian juga terkait teknis cara menggoyang wajan, termasuk waktu dan suhu panas api yang digunakan. Hal teknis ini sangat dipengaruhi oleh jam terbang seorang chef. Dan Chef Prabowo memiliki mentor, atau orang yang dianggap mentor, yaitu Chef Hotel Fave Sidoarjo. Chef Herman, dan Chef Zakaria di Hotel Mercure.
Berkat bimbingan mereka, pada tahun 2023 Chef Prabowo pernah menang battle chef, Association Chef Profesional, La Cuissine dan meraih Medal Bronze (Medali Perunggu). Saat Iftar Ramadhan, Chef Prabowo dengan loyalitas tinggi, penuh perhatian mencurahkan segenap kemampuannya untuk mengemas program buka puasa bersama yang bisa diminati dan laris dijual.
Mengambil tema Surabian food festival, dia menampilkan menu tradisional Indonesia dan Arab, yang merupakan makanan paling disukai oleh pengunjung saat buka puasa. Sebelumnya Chef Prabowo zonding dan survey ke hotel lain, menetapkan harga promo yang terjangkau, kemudian menyebar fliyer/ selebaran ke berbagai tempat, instansi dan komunitas, utamanya yang berada di sekitar hotel.
“Hasilnya pada Ramadhan 2024 laku sebanyak 3700 pax, sedangkan tahun sebelumnya 2022, terjual sebanyak 4.000 pax, ” tutur pria berpengaruh dan tidak gampang dipengaruhi ini. Perasaan (mood) sering timbul tenggelam, datang dan pergi dalam kehidupan seseorang setiap waktu.
Dan ketika ada mood tidak baik datang pada diri Chef Prabowo, hal yang dilakukan adalah minum kopi espresso. Karena itu para bawahan Chef Prabowo biasanya langsung sigap membuatkan minuman kopi tersebut bila melihat kondisi badan atasannya terlihat lelah, letih, lemah dan lesu.
Sedangkan hal menyedihkan yang pernah dialami, adalah saat masih bekerja di kafe, atasannya terkesan melecehkan dirinya, dihadapan nya, piring sering dilempar seenaknya. Impian terbesar dalam hidup Chef Prabowo, adalah sama dengan rekannya sesama chef, namun yang berbeda adalah konsepnya, dia ingin usaha kuliner tersebut ada di rumahnya, dan melibatkan keluarga dalam bekerja.
Chef Prabowo memasak sendiri untuk tamu nya, terutama menu sederhana tetapi selalu diminati orang. Antara lain mie ayam, bakso, dan penyetan. (nanang)
