Surabaya, (pawartajatim.com) – ‘Jika ingin memahami jalan pikiran seorang pelukis, maka pandanglah lukisannya dengan seksama’. Demikian kata yang terucap dari seorang filsuf tentang seniman dan lukisannya.

Pendapat tersebut terbukti kebenarannya saat dialog dalam talk show pameran lukisan yang bertajuk “Flat And Volume” di Art Space, Artotel Town Square Suites Surabaya, Jum’at (20/10). Talk Show tersebut sebagai pembuka pameran lukisan yang mulai digelar 20 Oktober 2023 hingga 21 Januari 2024.

Adalah Woureum, asal Tasikmalaya, dan Andreas Bayu Kristianto. dari Trenggalek, dua pelukis berbakat, sepakat untuk berkolaborasi menggelar pameran bersama. Andreas menampilkan enam lukisan karyanya.

Sementara Woreum, memamerkan sepuluh karya lukisannya, dan satu lagi lukisan kolaborasi hasil karya mereka berdua. Woreom alias cacing, adalah pelukis muda berbakat. Dia menggunakan media kanvas dalam melukis.

Sejak SD, dia sudah tertarik dengan dunia Lukis. Aktifitas melukis dilakukan bersama dengan komunitas lukis jalanan di Tasikmalaya. Pria berdarah Sunda ini lebih banyak melukis lukisan corak karakter.

Lukisan yang dipamerkan di Artotel TS Suites Surabaya mulai 20 Oktober 2023 – 21 Januari 2024. (foto/nanang)

Warnanya komplementer atau perpaduan. Pewarnaan model seperti  ini menjadi tingkat kesulitan tersendiri. “Tidak semua lukisan karya saya dijual, ada juga yang disimpan sebagai koleksi,” kata pelukis Woreom, kepada pawartajatim.com.

Hampir sama dengan Woreum, Andreas, sejak kecil juga senang menggambar. Hanya saja, dia menggunakan media lukis kayu. Karena di Trenggalek, kayu sangat berlimpah. Karyanya beraliran abstrak, menyerupai relief yang menggambarkan obyek dalam bentuk gelombang, tumpukan, susunan, kedalaman, ketinggian, lelehan, juga ledakan.

“Saya sangat mengagumi Candi Borobudur peninggalan Indonesia yang jadi warisan dunia. Maka saya mengabadikannya dalam gambar sketsa irisan stupa,” jelas Pelukis Andreas. Untuk menghasilkan warna-warna yang diinginkan, tak jarang pria ini harus meracik sendiri.

Bella Austin (kiri) didampingi Andreas (tengah) dan Woreom (kanan). (foto/nanang)

Karena biasanya warna yang dikehendaki tidak dijual di toko. Sebagai seorang seniman, manusiawi  juga jika terkadang dihinggapi oleh berbagai perasaan. Seperti bosan, Lelah dan ragu.

Jika timbul perasaan ragu, maka aktifitas melukis dihentikan lebih dahulu dan rehat sejenak. Sampai kondisi pikiran, perasaan, kembali segar dan siap untuk melukis kembali. Sebagai bentuk penghargaan, semua lukisan karyanya dikoleksi dan dirawat dengan baik, walaupun pada akhirnya dijual juga.

Artotel TS Suites Surabaya, selama ini sangat antusias dalam pengembangan seni di tanah air. Berbagai seniman muda diundang kerjasama kolaborasi di hotel ini. Marcomm Manager Artotel TS Suites Surabaya, Bella Austin, menyambut hangat setiap permintaan kerja sama pengembangan dan pameran seni di hotel tersebut. (nanang)