Malang, (pawartajatim.com) – Setelah sukses di dua kota Makassar dan Medan, kini Collabonation Creative City hadir di Kota Malang, membawa semangat baru melalui rangkaian kegiatan seperti creative session yang dapat mendukung anak muda di Kota Malang untuk dapat melangkah lebih jauh lagi dalam berkarya. Sejak awal diperkenalkan 2019, IM3 Ooredoo menginisiasi Collabonation sebagai wadah kolaborasi bagi para musisi dan seniman untuk menghasikan berbagai hasil karya hingga kolaborasi multidisiplin.

Untuk memperkuat lagi energi tersebut, Collabonation Creative City lahir membuka kesempatan kolaborasi baru dengan cara membekali, memperkaya, serta memberdayakan para pegiat seni dan pekerja kreatif dalam menyalurkan bakat dan kreativitas mereka.

Head of Brand Management & Strategy Indosat Ooredoo Hutchison, Fahroni Arifin, SVP, menjelaskan, Malang menjadi kota tujuan kami selanjutnya untuk menghadirkan Collabonation Creative City.

‘’Karena menyadari besarnya potensi yang dimiliki anak muda dan Kota Malang, kami  tergerak untuk merespon dan menemukan solusi atas berbagai isu kreatif yang terjadi di Malang saat ini di mana banyak pelaku kreatif yang kehilangan panggung selama pandemic,” kata  Fahroni Arifin,

Di Malang, Collabonation Creative City hadir dengan tema yang berbeda dari kota sebelumnya. Melihat permasalahan yang dirasakan dari para pelaku industri kreatif di kota tersebut, dengan membawa semangat “Let’s Bring The Gigs Back to Malang”.

Collabonation Creative City Malang menyelenggarakan creative session & mentoring dengan tema “How a Gigs Can Unite People Together” dan “Visualize your Gigs in a Different Way” bersama para experts di industri kreatif & musik yaitu Kiki Ucup (Music Festival Creator), Anton Ismael (Visual Director), hingga Sal Priadi solois penyanyi asal Malang yang perjalanan karyanya dapat menginspirasi anak muda dan komunitas karena telah berhasil menembus musik nasional dan didengarkan secara luas.

Rangkaian kegiatan Collabonation Creative City Malang juga semakin lengkap dengan dihadirkannya sebuah intimate gigs yang sejalan dengan semangat agar para anak muda dan Kota Malang dapat bangkit dan produktif kembali berkarya.

Turut mendukung kebijakan yang berlaku, seluruh proses Collabonation Creative City Malang juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat (swab test & sterilisasi) serta mematuhi perizinan yang berlaku.

Kiki Ucup, Music Festival Creator dan juga mentor di Collabonation Creative City Malang menambahkan, “Banyak sekali bakat-bakat terpendam di kota Malang yang memiliki potensi untuk menjadi lebih besar, oleh karena itu semoga rangkaian kegiatan Collabonation Creative City Malang dapat membantu dan memperkaya ilmu mereka agar dapat diimplementasikan nantinya. (bw)