
Jakarta, (pawartajatim.com) – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H, PLN Nusantara Power (PLN NP) memastikan kesiapan optimal seluruh unit pembangkit untuk menjaga keandalan pasokan listrik nasional. Dengan menyiagakan ribuan personel serta menerapkan teknologi canggih, PLN NP berkomitmen penuh agar masyarakat dapat menjalankan ibadah dan merayakan Lebaran dengan nyaman tanpa khawatir gangguan listrik.
Direktur Utama/Dirut PLN NP, Ruly Firmansyah, menegaskan bahwa stabilitas pasokan listrik menjadi prioritas utama, terutama di luar Pulau Jawa. Kesiapan energi primer kami telah mencapai standar optimal. Pembangkit batu bara memiliki stok hingga 23 hari operasi (HOP), sementara pembangkit gas mencapai 24 HOP.
‘’Artinya, pasokan listrik akan tetap aman dan masyarakat Indonesia dapat merayakan Idulfitri dengan terang,” kata Ruly, di Jakarta Kamis (27/3). Untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil, mulai 17 Maret 2025, PLN NP telah menyiagakan 8.898 personel yang terdiri dari karyawan, tenaga alih daya, serta petugas pengamanan di berbagai wilayah.
Selain itu, PLN NP juga mendirikan 126 posko siaga di seluruh unit pembangkit guna merespons potensi gangguan secara cepat dan efektif. Saat ini, daya mampu pasok listrik yang dikelola PLN NP mencapai 15.303 megawatt (MW) dari berbagai unit pembangkit yang tersebar dari Aceh hingga Sulawesi Utara.
Beberapa pembangkit strategis seperti PLTMG Arun, PLTU Teluk Balikpapan, PLTU Pulang Pisau, dan PLTU Tidore menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas listrik selama periode Ramadhan dan Idulfitri.
Selain kesiapan personel, PLN NP juga mengoptimalkan pemantauan operasional dengan memanfaatkan teknologi digital melalui Nusantara InnoVision Center (NIC). Sistem berbasis kecerdasan buatan ini memungkinkan pemantauan kondisi pembangkit secara real-time, analisis data besar, serta peningkatan keamanan siber.
“Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi energi baru terbarukan (EBT) dalam sistem kelistrikan nasional. Saat ini, PLN NP telah memasok 2.028 MW listrik dari sumber EBT seperti PLTA dan PLTS, yang setara dengan kebutuhan listrik sekitar 1,56 juta rumah,” tambah Ruly.
Dalam menghadapi potensi gangguan, PLN NP telah menerapkan berbagai langkah antisipatif, seperti peningkatan patroli, pemeliharaan preventif, serta tindakan prediktif untuk memastikan suplai listrik berjalan lancar.
Koordinasi juga diperkuat dengan TNI, Kepolisian, dan masyarakat sekitar pembangkit guna mengantisipasi potensi gangguan eksternal. Sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko, PLN NP telah menyiagakan 45 truk pemadam kebakaran, 20 unit ambulans, dan 4.280 fire hydrant yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai langkah preventif.
PLN NP menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan layanan listrik yang andal dan inovatif demi mendukung kelancaran momen penting ini. “Kami ingin memastikan bahwa setiap rumah di Indonesia tetap terang selama Idulfitri, sehingga masyarakat bisa beribadah dan berkumpul bersama keluarga dengan nyaman,” pungkas Ruly.
Dengan berbagai kesiapan ini, PLN NP terus membuktikan perannya sebagai penyedia energi yang handal dan inovatif, demi Indonesia yang terang dan penuh berkah di Hari Raya Idulfitri. (ony)










