Sidoarjo, (pawartajatim.com) – Seorang bocah mengidap penyakit cukup langka di Kota Udang. Lebih dari sepekan, Jean Alena, hanya bisa berbaring dan duduk diatas kasur. Dia tak bisa lagi melakukan aktivitas seperti biasanya, termasuk sekolah.

Pasalnya, siswi kelas 2 SDN Sawotratap 1 Sidoarjo itu diketahui terjangkit penyakit Rheumatoid Arthritis. Penyakit Reumatoid Arthritis adalah gangguan inflamasi kronis yang mempengaruhi banyak sendi. Termasuk di tangan dan kaki.

Pada radang sendi, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri. Bahkan, dalam kasus yang parah, penyakit ini menyerang organ internal pada tubuh. Akibatnya, kini Jean tak mampu lagi berjalan. Bahkan berdiri sekalipun.

Gadis kecil ini harus dibopong jika kemana-mana. Terlebih lagi, Jean sudah tak bisa lagi mengikuti pendidikan di sekolah. Menurut Evy Christin, ibunda Jean, anaknya itu sudah kali kedua mengidap penyakit Rheumatoid Arthritis.

Kata Evy, pada usia 2,5 tahun Jean juga terjangkit penyakit yang sama. Kala itu, dokter menyebut bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri, yang masuk melalui tenggorokan. Namun, karena pengobatan yang intens Jean akhirnya sembuh dari penyakit tersebut.

Sayangnya, kebahagiaan Jean tak berlangsung lama. Kini, saat usia Jean tepat 8 tahun, penyakit yang pernah di deritanya itu kembali muncul. Padahal, lanjut Evy, saat ini Jean tengah bersemangat bersekolah.

Jean Alena berharap agar segera sembuh dari penyakitnya. (foto/dra)

“Jadi anak saya pertama kali terjangkit penyakit ini pada usia 2,5 tahun. Kemudian sembuh. Sekarang muncul lagi, dengan keluhan yang sama,” tutur Evy, kepada pawartajatim.com di Sidoarjo Kamis (10/8). Dengan keterbatasan ekonomi, Evy pun sedih dengan kondisi anaknya.

Bahkan untuk berobat ke dokter, Evy harus meminjam kursi roda dari Gereja tempat Evy mengabdikan diri. “Selama ini saya pinjam kursi roda yang ada di Gereja untuk mengantar Jean ke dokter. Saya berharap, Jean bisa kembali pulih seperti semula. Kembali bisa beraktifitas dan bersekolah lagi,” jelas Evy.

Mendengar ada warga yang terserang penyakit cukup kronis ini, Billy Handiwiyanto., SH MH seorang advokat muda Peradi, yang juga tergabung dalam Komunitas Milenial Ganjar/Kolega pun trenyuh.  Apalagi, sejak menderita penyakit itu Jean, tak mampu lagi mengikuti pendidikan di sekolah.

“Iya awalnya kita mendengar kabar soal Jean, yang harus pinjam kursi roda untuk berobat. Akhirnya kita datangi di rumahnya, dan kita bantu sebuah kursi roda. Kita berharap, Jean semangatnya tidak pudar,” kata founder Kolega ini.

Bantuan tersebut, lanjut Billy, merupakan support terhadap Jean. Sehingga, Jean bisa kembali mengikuti pendidikan di sekolah. Termasuk pengobatan rutin ke rumah sakit. Tanpa harus meminjam lagi kursi roda.

“Intinya adik Jean jangan patah semangat menempuh pendidikan. Generasi muda adalah masa depan bangsa,” kata Billy. Selain itu, anak dari advokat senior Dr George Handiwiyanto., SH MH., ini juga memaparkan, bahwa Kolega merupakan komunitas anak muda pendukung Ganjar Pranowo.

Selain bergerak dibidang sosial, seperti pemberian bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, Kolega juga memberikan pendidikan hukum kepada masyarakat, melalui konsultasi hukum gratis di aplikasi Law Law Land. “Ini khan sifatnya komunitas, jadi siapa pun boleh bergabung,” tambah dia. (dra)