Surabaya, (pawartajatim.com) – Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur/Jatim resmi dilantik di Gedung Negara Grahadi, Surabaya Jum’at (17/1). Pelantikan dihadiri Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Wakil Gubernur Jatim terpilih Emil Elestianto Dardak.
Ketua BPD HIPMI Jatim periode 2025–2028, Ahmad Salim Assegaf, menegaskan, setelah pelantikan, pihaknya akan segera bergerak untuk mencetak lebih banyak pengusaha muda di seluruh kabupaten/kota di Jatim.
“Kami menargetkan mampu mencetak 5.000 pengusaha muda dalam tiga tahun ke depan. Jumlah ini meningkat signifikan dari angka saat ini, yaitu 2.800 pengusaha,” kata Salim. Untuk mewujudkan target tersebut, HIPMI Jatim akan mendorong penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pilar utama perekonomian lokal dalam menghadapi ketidakpastian tantangan ekonomi pada 2025.
Selain itu, pihaknya akan membangun skema business matching guna membuka akses lebih luas bagi pengusaha muda terhadap pembiayaan, perizinan, dan layanan perbankan. “Kami juga berkomitmen untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” tambahnya.
Sementara, Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Himawan Buchari, menyampaikan, harapannya agar kepengurusan baru ini dapat merealisasikan target pencetakan pengusaha muda. Akbar menjelaskan, saat ini rasio wirausaha di Indonesia baru mencapai 3,8 persen.
Ia berharap kehadiran wajah-wajah baru di HIPMI Jatim dapat berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut. “Jatim memiliki pertumbuhan ekonomi terbesar di Pulau Jawa dan berperan penting dalam perekonomian nasional. Sinergi antara HIPMI, pemerintah, BUMD, serta seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” pungkasnya.
Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono, mengungkapkan bahwa kolaborasi dan sinergi antar Pemerintah Provinsi Jatim dengan HIPMI Jatim sebenarnya sudah terjalin sangat kuat. Menurutnya, HIPMI tidak pernah absen untuk bisa berkontribusi secara penuh dalam pembangunan maupun pertumbuhan ekonomi Jatim.
Kerjasama yang selama ini terjalin dengan BPD HIPMI Jatim senantiasa selalu mengiringi upaya-upaya kami untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga pembangunan di Jatim.
”Di setiap misi dagang, HIPMI tidak pernah absen, baik misi dagang antar provinsi maupun di luar negeri dan hampir semua transaksi perdagangan kita selalu surplus,” ungkap Adhy Karyono.
Ia menegaskan, saat ini di triwulan ketiga 2024, pertumbuhan ekonomi Jatim di level 4,91 persen turun dari 4,98 persen dari triwulan kedua. Namun, kontribusi Jatim adalah 14,5 persen untuk PDB Indonesia atau 25.5 persen dari PDB pulau Jawa.
“Jadi kalau tidak ada Jatim Indonesia juga berat. Oleh karena itu tugas kami ini sangat menantang,” katanya. Untuk itu, kolaborasi dengan pelaku usaha, khususnya HIPMI Jatim sangat diperlukan untuk mencapai target ekonomi sebesar 8 persen. (ony)











