Pabrik gula yang dikelola PT Rejoso Manis Indo (RMI) di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. (foto/ist)

Blitar, (pawartajatim.com) – Musim giling tebu yang dikelola PT Rejoso Manis Indo (RMI) di Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar, menjelang akhir 2024 tutup buku. Pada 11 Oktober, produksi gula yang dihasilkan cukup gemilang. Yakni, mencapai 100.291 ton bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sehingga PT RMI mendeklarasikan diri sebagai pabrik gula dengan capaian rendemen tertinggi di Pulau Jawa. “Alhamdulillah, semoga ke depan lebih baik lagi,” kata Wakil Direktur PT RMI-Mitra Phol Group, Syukur Iwantoro, di Blitar Rabu (25/12).

Capaian gula tersebut, kata Iwantoro, hasil pengolahan 1.113.419 ton bahan baku tebu yang dipasok dari petani tebu yang menyebar di seluruh Jawa Timur. Mulai Blitar, Malang, Kediri, dan Lumajang selama 149 hari musim giling.

Rendemen tebu tahun ini mencapai 9,0 persen, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 8,25 persen. “Capaian rendemen ini membawa PG RMI menjadi pabrik gula dengan rendemen tertinggi di Pulau Jawa,” terang Syukur.

Hasil produksi gula 2024 mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah PG RMI yang berdiri sejak 2019. Dari data, PG RMI dari tahun ke tahun seperti ini. Yaitu, pada 2019 mencapai 4.010 ton, kemudian 2021 naik menjadi 67.362 ton. Dilanjut satu tahun kemudian mencapai 92.078 ton.

Tahun lalu, memproduksi 97.143 ton dan tahun ini naik lagi hingga 100.201 ton. Capaian produksi gula yang terus meningkat ini, kata Syukur, tidak lepas dari kondisi cuaca yang baik serta pengoptimalan produksi.

Selain itu, keberhasilan PG RMI tidak terlepas dari kerjasama erat dengan para petani tebu . “Kami berkomitmen memberikan pendampingan dan dukungan kepada petani agar kualitas dan kuantitas tebu terus meningkat,” ujarnya.

Capaian produksi gula yang maksimal ini, sudah selayaknya jika PG RMI semakin mengukuhkan posisinya sebagai pabrik gula terkemuka di Indonesia. Bukan omong kosong, tapi bukti sudah nyata di depan mata. (khoi)