Surabaya, (pawartajatim.com) – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya dihebohkan dengan temuan ratusan gunting dan palu milik calon jemaah haji dalam satu kelompok terbang (kloter) di dalam tas tenteng atau tas kecil. Ratusan gunting dan palu tersebut langsung disita petugas haji karena merupakan barang berbahaya dalam penerbangan internasional.
Ratusan gunting dan palu ini ditemukan petugas PPIH Embarkasi Surabaya dari hasil pemeriksaan tas tenteng atau tas berukuran kecil yang dibawa jemaah yang tergabung dalam Kloter 15 asal Kabupaten Madiun.
Pemeriksaan tersebut menggunakan mesin x-ray dan metal detector, sebelum para jemaah meninggalkan Asrama Haji Sukolilo Surabaya menuju Tanah Suci. Ketua PPIH Embarkasi Surabaya, Husnul Maram, mengatakan ratusan gunting dan palu tersebut berjumlah 445 buah atau sesuai dengan jumlah jemaah dalam satu Kloter.
Selain gunting dan palu, petugas PPIH Embarkasi Surabaya juga menyita tiga botol berisi madu, yang jumlahnya melebihi kapasitas untuk kategori barang cair, serta beberapa paku. Memang banyak dari jemaah yang belum memahami peraturan mengenai barang-barang yang dilarang dan berbahaya dalam penerbangan internasional.
Sehingga, banyak barang berbahaya yang tetap nekat dibawa jemaah dan dimasukkan dalam tas tenteng maupun tas koper. ‘’Para jemaah diminta memisahkan barang-barang elektronik untuk dimasukkan di tas tenteng atau tas kecil,” terang Maram ditemui di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Selasa (30/5).
Seluruh barang berbahaya berupa gunting, palu, paku, serta madu disita petugas, dan akan dikembalikan ke daerah asal atau pihak keluarga jemaah melalui petugas haji daerah. “Para jemaah yang belum masuk ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya diimbau mematuhi peraturan penerbangan, terutama untuk barang bawaan mereka agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan dan merugikan diri sendiri,” pungkasnya. (red)