Sidoarjo, (pawartajatim.com) – Meski baru berusia 10 tahun, Lazada perusahaan yang bergerak dibidang e-commerce terdepan di Indonesia yang berdiri sejak 2012 ini sudah melayani 100 juta konsumen. Bahkan, perusahaan ini mentargetkan dapat melayani 300 juta pembeli hingga 2030.
Penegasan ini dikemukakan SVP Seller Operation Lazada Indonesia, Haikal Bekti Anggoro, ketika berbicara pada acara media gathering yang bertajuk ‘Lazada Perkuat Komitmen Dorong Pertumbuhan Ekosistem Ekonomi Digital di Jawa Timur/Jatim dan media visit ke Gudang Lazada di Sidoarjo, Selasa (9/7) kemarin.
Untuk mencapai target, Lazada melakukan terobosan. Terutama dibidang ekonomi digital. Jatim diketahui merupakan daerah yang memiliki potensi pertumbuhan perekonomian digital. Karena itu, Lazada menjadikan Jatim sebagai tujuan strategis program pemberdayaan ekosistem melalui Gerakan Akselerasi Karya Rakyat (AKAR) AKAR Digital Indonesia.
Berdasarkan data di Lazada, pada 2021 menunjukkan pertumbuhan jumlah penjual aktif dari Jatim tumbuh 2x lipat dibandingkan tahun sebelumnya. ‘’Bila dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penjual di Lazada secara nasional, jumlah penjual dari Jatim di Lazada tumbuh 1,5 kali lebih cepat,” kata Haikal.
Pertumbuhan jumlah penjual di Jatim sendiri lebih cepat daripada pertumbuhan jumlah pesanandari pelanggan di provinsi yang memiliki 38 kabupaten/kota ini. Sehingga nampak tingginya minat UMKM di Jatim untuk berjualan secara digital.

Potensi UMKM di Jatim sangat besar, termasuk untuk melayani pelanggan yang berada di provinsi ini. Karena itulah, sebagai salah satu upaya untuk mendorong potensi ini, dibawah payung Gerakan AKAR Digital Indonesia, kami Kembali menggelar sesi pelatihan untuk UMKM Jatim terkait pemasaran digital.
‘’Kami berharap, akan ada lebih banyak lagi UMKM di Jatim yang tergerak untuk bertransformasi digital dan bisa memenuhi kebutuhan konsumen, khususnya yang juga berdomisili di provinsi ini,” tambah Haikal.
Lazada menyelenggarakan kelas pelatihan “Naik KeLaz” untuk pelaku UMKM di Jawa Timur di Hotel Luminor Sidoarjo Senin (9/8) setelah sebelumnya menjalankan beberapa sesi pelatihan untuk UMKM di Surabaya.
Sejak awal kehadirannya di Indonesia, Lazada memposisikan diri bukan hanya sebagai platform e-Commerce, tapi juga sebagai tempat pembelajaran dan pertumbuhan bagi penjual yang ingin mengembangkan bisnis.
Peningkatan daya saing dan pemberdayaan UMKM di Jatim juga dilakukan melalui berbagai inisiatif pelatihan oleh Lazada University, yang menaungi sesi pelatihan UMKM di Sidoarjo. Selain itu, kehadiran komunitas penjual, Lazada Club juga menjadi wadah bagi para penjual di Lazada berbagi tips dan trik berjualan online serta membagikan kisah sukses.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Jatim, Dr Andromeda Qomariah, M.M., mengatakan, Jatim menyimpan potensi perekonomian digital yang sangat besar. Sektor usaha di Jatim memang didominasi oleh UMKM.
Berdasarkan sensus ekonomi dan sensus pertanian, total terdapat 9,78 juta UMKM di Jatim. Baik disektor pertanian maupun non pertanian. Dilihat dari aspek tenaga kerja, berdasarkan data BPS, sebanyak 62 persen tenaga kerja bergerak disektor informal.
Meski demikian, kata dia, pihaknya memahami bahwa sebagian besar UMKM di Jawa Timur masih membutuhkan bimbingan untuk bisa menjadikan platform digital sebagai pendukung pertumbuhan bisnis mereka.
Karena itu, dia menyambut baik program dan inisiatif dari Lazada untuk membantu UMKM berdigitalisasi melalui Gerakan AKAR Digital untuk Jatim ini. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM, kontribusi Koperasi dan UKM terhadap perekonomian Jatim mencapai 57,81 persen di tahun 2021, menunjukkan bagaimana UMKM berperan sangat penting dalam pertumbuhan perekonomian Jawa Timur.
Gerakan AKAR Digital diharapkan dapat menjadi akselerator kontribusi UMKM terhadap ekonomi Jatim. (bw)