Surabaya, (pawartajatim.com) – Ubi ungu adalah salah satu komoditi tanaman yang tumbuh di Indonesia, selain ketela, singkong, dan talas. Banyak yang belum tahu, bahwa ubi ungu bisa diolah menjadi minuman kesehatan seperti halnya minuman tradisional lainnya seperti halnya sinom, temulawak, beras kencur, kunyit asam, dan lainnya.
Minuman ubi ungu pertama kali dikembangkan oleh Ari Wijaya atau yang akrab disapa Papa Kristo. “Menurut hasil penelitian Universitas Udayana, minuman ubi ungu baik untuk kesehatan, karena mengandung anti oksidan yang tinggi dan meningkatkan imunitas tubuh,” kata pelopor minuman ubi di Indonesia, Ari Wijaya, kepada pawartajatim.com, disela Bazar UMKM dan Zumba Fun Party di Bicopi Gunung Anyar Surabaya Minggu (19/9).
Awalnya, semasa anak- anak, Ari Wijaya kalau sakit selalu dibuatkan jamu dari perasan air ubi ungu oleh neneknya, dan keesokan harinya langsung sembuh seperti sedia kala. Kebiasaan minum jamu ubi ungu terus dijalankan oleh warga Citraland ini, hingga suatu ketika, saat dia sudah pensiun dari perusahaan swasta, dia mengalami sakit dan pernah masuk rumah sakit sampai 11 kali dalam setahun.

“Saya minum jamu ubi ungu dan kemudian sembuh sampai sekarang,” jelas pria berkacamata ini. Ari Wijaya, tergerak untuk membagikan informasi manfaat ubi ungu kepada masyarakat, kemudian sejak 2015 dia mulai mengembangkan minuman ubi ungu sebagai produk kemasan yang siap diminum.
Membuat minuman ini, tingkat kesulitannya sangat tinggi dan lama. Prosesnya sampai 12 jam. Pembuatannya rentan gagal, terutama berkaitan dengan warna produk yang gampang berubah. “Saya banyak melatih orang untuk produksi, tapi belum satupun yang berhasil,” ungkap pria yang dikenal ramah ini.
Kini produk minuman buatan Ari sudah memiliki ijin dari BPOM. Dan produknya sudah terpajang di Surabaya Square milik Pemerintah Kota Surabaya. Selain beredar di Jawa Timur/Jatim, Ari, juga menerima pesanan dari Singapura untuk di pasarkan di Negeri Jiran tersebut.
Dukungan dari dunia pendidikan banyak mengalir. iantaranya dari LIPI Universitas Gajah Mada/UGM untuk pengujian manfaat produk dan pembuatan mesin produksi. “Dalam waktu dekat, saya diundang ke UGM untuk melakukan pembicaraan terkait kerjasama” pungkas Ari. (nanang)